Minggu, 30 Oktober 2022

Dari Tragedi Kanjuruhan Hingga Perayaan Halloween di Itaewon



Baru sebulan berlalu tragedi di stadion Kanjuruhan, kini kita dikagetkan dengan peristiwa yang serupa di Korea Selatan. Kabar duka kini tengah menyelimuti negeri gingseng Korea Selatan, sebuah tragedi Pesta Halloween yang menewaskan kurang lebih 151 orang dan 82 orang luka-luka pada Sabtu Malam 29 Oktober 2022.

Menurut sebuah sumber, kematian mengenaskan tersebut terjadi karena antusias yang tinggi dari para warga setelah tiga tahun ditiadakan pesta tersebut akibat pandemi COVID-19. Kerumunan masa yang terkonsentrasi dalam sebuah tempat memang sering menimbulkan korban.

Dua peristiwa yang berbeda namun sama-sama memilukan. Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang memakan korban jiwa dalam jumlah yang besar. Patut disesalkan mengapa bisa terjadi petaka sepedih itu.

Setelah dunia mulai keluar dari pandemi covid-19, kita sering menyaksikan euforia masyarakat. Pengekangan dan pembatasan aktivitas sosial dalam jangka yang lama menjadikan masyarakat mengalami kejenuhan. Dan kini ketika sekat-sekat sosial mulai dibuka kembali, masyarakat menyikapi hal itu dengan berlebihan.

Pertunjukan musik, pertandingan olah raga maupun acara hiburan diserbu penonton dalam jumlah yang banyak, bahkan melebihi kuota yang tersedia. Dari sisi profit penyelenggara, ini memang menguntungkan. Tapi sering kali mereka mengabaikan faktor keamanan, kenyamanan dan keselamatan orang banyak.

 

 

 

 

 

Sabtu, 29 Oktober 2022

Refleksi Hari Sumpah Pemuda: Pemuda Sebagai Agen Perubahan



PENJEDAR - Sumpah pemuda yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi titik balik perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Berpuluh-puluh tahun bangsa Indonesia berjuang untuk melepaskan diri dari kekangan penjajah, namun selalu kandas karena belum memiliki kesadaran arti persatuan. Dan momentum Sumpah Pemuda tahun 1928 menjadi titik balik penegasan perjuangan bangsa.

"Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda II yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Kongres Pemuda II ini diikuti oleh banyak peserta, yaitu perwakilan dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia dan perwakilan pemuda dari pelbagai penjuru nusantara.

Sumpah Pemuda memiliki makna penting bagi arah perjuangan bangsa Indonesia. Pada kongres pemuda tersebut tumbuhlah kesadaran dan pengakuan bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Pada saat proklamasi digaungkan pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno masih berusia 44 tahun dan usia Bung Hatta pada waktu itu 43 tahun. Ini membuktikan bahwa peran pemuda sangat besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

Kaum muda akan selalu berdiri di depan untuk memimpin pergerakan. Tentu saja peran Bung Karno dan Bung Hatta tidak dimulai pada awal kemerdekaan saja. Jauh sebelum tahun 1945 mereka berdua dan para pemuda sudah mengambil langkah-langkah penting dalam usaha memerdekakan bangsa Indonesia.

Di manapun perubahan selalu dimulai dari generasi mudanya. Sejarah mencatat dengan tinta emasnya, pemuda selalu mengambil peran penting dalam perubahan. Dari era kemerdekaan hingga lahirnya zaman reformasi pemuda selalu menjadi motor penggerak perubahan.

Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Begitulah ungkapan yang sangat populer dari Bapak Proklamator RI, Bung Karno. Artinya, pemuda adalah perintis transformasi. Energi kaum muda mampu merubah wajah dunia, dan ini memang tidak berlebihan.

Tidak keliru bila suatu bangsa menggantungkan masa depan pada para pemudanya. Bila kuat pemuda, kuat dan tegak pula suatu bangsa. Namun sebaliknya, bila pemuda sebuah bangsa lemah, maka tak banyak harapan yang bisa diimpikan ke depannya.***

 

 

 

Jumat, 28 Oktober 2022

Ramainya “Liga Malam Jumat”

 



Liga Eropa yang selama ini hanya menjadi kompetisi nomor dua setelah Liga Champion kini mendadak mendapat banyak perhatian dari penggemar sepak bola. Pasalnya, ada nama-nama klub besar yang tereliminasi dari liga champion yang siap meramaikan liga eropa.

Semua tahu kapasitas Ajax Amsterdam, Atletico Madrid, Barcelona dan Juventus. Klub raksasa eropa yang kiprahnya di pentas benua biru sudah sangat dikenal. Dan kehadiran mereka di liga eropa pasti akan semakin memanaskan tensi liga yang sering diplesetkan sebagai “Liga Malam Jumat”.

Sementara kita ketahui saat ini liga eropa juga dihuni klub-klub besar eropa lainnya. Sebut saja Manchester United, Arsenal, PSV maupun AS Roma. Sudah pasti persaingan di liga eropa semakin seru, tidak kalah dengan ketatnya persaingan di liga champion.

Sebutan liga eropa sebagai liga malam Jumat tentu dimaksudkan untuk melabeli liga eropa sebagai kompetisi kelas dua yang kurang diperhitungkan. Tapi peta persaingan kini semua berubah dengan bertambahnya competitor buangan liga champion. Liga malam Jumat akan menjadi liga chamion “lapak kedua”.

Sangat menarik dinanti kerasnya persaingan liga eropa pada babak knock out nanti. Kita akan disuguhkan banyak pertandingan penuh gengsi. Pertandingan keras yang tidak kalah dengan kerasnya rivalitas di liga champion.

 

 

Kamis, 27 Oktober 2022

Gaung Piala Dunia 2022



Perhelatan World Cup (Piala Dunia) di Qatar sudah di depan mata. Even terbesar jagad bola itu akan dilaksanakan mulai 20 November hingga 18 Desember 2022. Persiapan Qatar menyambut Piala Dunia bisa dikatakan sudah sempurna.

Dalam sejarahnya ini yang pertama kali Piala Dunia digelar di akhir tahun. Lazimnya selama ini piala dunia dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli. Pada bulan-bulan tersebut kompetisi sepak bola baik di Eropa maupun di Amerika Selatan sudah merampungkan seluruh pertandingan.

Kali ini Piala Dunia dilangsungkan di saat liga sepak bola di eropa maupun di amerika sedang berlangsung. Pasti ini akan membawa dampak langsung bagi klub. Dibutuhkan strategi yang jitu dalam menghadapi piala dunia di tengah kompetisi sedang berjalan. Pihak klub sudah pasti menjalin komunikasi intens dengan para pemain yang ikut serta dalan gelaran piala dunia.

Yang paling khawatir tentunya klub yang saat ini menjadi pemuncak klasemen di kompetisi domestik. Mereka akan dihantui badai cedera menimpa para bintangnya. Pemain kunci di klub sudah pasti juga menjadi tumpuhan di negara masing-masing.

Semua pemain yang terlibat di Piala Dunia sudah pasti akan tampil mati-matian. Kesempatan bermain di piala dunia hanya datang dalam masa empat tahun sekali. Sebuah kesempatan yang langka yang akan diimpikan oleh semua pemain sepak bola. Lalu bagaimana nasib klub di kompetisi (liga sepak bola) pasca piala dunia nanti?...***

 

 

Selasa, 25 Oktober 2022

Pendidikan (ala) Pesantren, Pembentukan Karakter Mandiri



Sabtu kemarin, (tanggal 22 Oktober 2022) kita memperingati Hari Santri Nasional (HSN). Setelah ditetapkan pemerintah sejak tahun 2015 yang lalu, hari santri selalu semarak diperingati tak hanya oleh dunia pesantren namun juga masyarakat muslim Indonesia secara umum.

Santri bila dimaknai secara sempit adalah siswa yang belajar di lingkungan pondok pesantren. Namun bila diartikan secara lebih luas, santri ialah orang yang mendalami agama Islam atau orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh dan memegang teguh syariat.

Pendidikan pesantren telah ada jauh sebelum kemerdekaan bangsa kita. Sebelum kita mengenal pendidikan formal seperti ini, pesantren telah tumbuh, hidup dan menjadi pusat pendadaran generasi muda.

Pendidikan pesantren selalu mengajarkan santri untuk hidup mandiri. Seorang murid yang telah memasuki dunia pesantren sudah pasti siap hidup jauh dari keluarganya. Ia akan melepas ketergantungan dengan orang tua dalam hal mengurus diri sendiri. Bahkan dahulu lazim seorang santri mencari kebutuhan biaya belajarnya sendiri.

Dunia pesantren sekarang memang sudah berbeda dengan yang dulu. Banyak kita menjumpai muncul pondok-pondok pesantren ala modern. Sistem pendidikan salaf diintegrasikan dengan kurikulum pendidikan formal. Ini menjadi paket yang lengkap bagi pendidikan santri. Pendidikan agama diperoleh sekaligus pendidikan umum tidak ditinggalkan.

Pesantren telah menjawab kegamangan masyarakat terkait dekadensi moral. Sistem pendidikan pesantren tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian prestasi akademik semata, tapi juga pembentukan akhlaqul karimah. Dan nilai lebihnya, bukan sekadar teori tetapi santri dalam kesehariannya hidup dalam bimbingan pengasuh dan berproses meneladaninya.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...