Muhasabah akhir tahun.
Gajah
mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati
meninggalkan nama. Kelak bila kita telah tiada tak akan ada yang peduli dengan
harta warisan yang ditinggalkan. Karena harta warisan hanya menjadi urusan ahli
waris.
Dua hal yang akan diingat orang, jasa-jasa atau
kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Orang tidak tertarik membahas berapa
banyak harta yang dimiliki. Pada akhirnya budi pekerti, akhlaq mulia yang akan
dikenang abadi. Kebesaran nama akan diukur dari jasanya pada kehidupan, bukan
dari prestasi diri yang menjadi kebanggaan.
Tidak semua yang telah
pergi akan dikenang dan dirindukan banyak orang. Hanya mereka yang membawa
pengaruh kebaikan bagi keluarga, saudara, sahabat, dan orang di sekitarnya yang
selalu diingat. Karena kehadirannya membawa berkah bagi sekelilingnya.
Dan hidup ini hanyalah sejarah singkat kawan. Saat ini kita
sedang membuat story, bisa sesuatu yang baik atau justru sebaliknya, hal yang
buruk. Jika semasa hidup kita mampu melakukan banyak hal yang bermanfaat,
berarti kita sedang membuat prasasti indah yang penuh bermakna.
Materi yang nilainya berlimpah yang dimiliki tak akan pernah
menjadikan manusia abadi, dan semua pasti tahu itu. Sedangkan kehidupan di
dunia pasti ada akhirnya, padahal tak banyak yang mempersiapkan dengan
sungguh-sungguh meski kita sangat meyakini semua itu. Mari kita renungkan…