Senin, 04 Maret 2024

Berlatih Ikhlas

 



Seorang teman memberi saya nasihat yang sangat bagus. Katanya, bila ingin menjadi orang ikhlas biasakan dirimu tidak dipandang orang (ndak digape, Jawa). Jangan berharap dipuji, karena pujian justru sering menjatuhkan kita. Sebaliknya cacian sering menjadikan orang yang mawas diri.

Tidak perlu menganggap diri orang istimewa yang ditunggu-tunggu kehadirannya, meski sebenarnya kamu memang orang yang penting. Jangan menunggu diberi selamat bila dirimu meraih sebuah prestasi. Karena kesuksesan bukan berarti tanda seseorang hebat dan belum tentu temanmu senang bila engkau berhasil.

Jangan mengeluh kepada manusia bila sedang mendapat musibah. Tidak semua orang ikut bersedih dengan beban yang kau rasakan. Bahkan ada yang justru gembira bila engkau mendapat masalah. Mengeluhlah pada Rabb-mu, karena Dia tempatmu mencari pertolongan.

Pada intinya, tidak terlalu bernilai semua anggapan orang karena yang mereka sampaikan hanya sebuah pendapat yang bisa benar dan juga bisa salah. Orang ikhlas hanya selalu mencari Rida yang Mahakuasa. Itu tujuan utama hidupnya.

Ternyata tidak mudah menjadi pribadi yang ikhlas. Dan saya ragu apakah yang biasa memberi nasihat sudah bisa mengamalkan ikhlas dengan benar. Tapi meski sulit, kita harus senantiasa berlatih menjadi orang ikhlas. Karena hanya amal ikhlas yang bernilai di sisi-Nya.

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...