Minggu, 31 Maret 2024

Menunggu Malam Seribu Bulan

 



Ramadan tahun 1445 Hijriyah telah memasuki fase ketiga yakni sepuluh hari yang terakhir. Pada malam-malam sepuluh hari yang terakhir, banyak ulama yang meyakini bahwa itulah saat-saat turunnya malam Lailatul Qadar. yakni malam yang sangat istimewa yang hanya ada di bulan Ramadan, dan disebutkan dalam Al-Quran sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Di saat Ramadan sedang memasuki masa akhirnya, di saat itu pula energi kaum muslimin sudah mulai menurun. Masjid dan musholla semakin berkurang jamaahnya. Pusat keramaian bukan lagi di masjid atau musholla namun kini berpindah di tempat-tempat perbelanjaan.

Konsentrasi umat sudah mulai mengarah pada perayaan Idulfitri. Ibu-ibu sudah semakin sibuk dengan belanja baju dan menyiapkan kue lebaran. Bapak-bapak juga banyak yang repot merias rumah agar nampak semakin indah saat perayaan Idulfitri.

Memang seakan terbalik. Di awal Ramadan semua semangat meningkatkan ibadahnya. Namun di babak akhir Ramadan yang seharusnya amal ibadah lebih ditingkatkan justru semakin menurun. Namun sebenarnya itu adalah hal yang wajar. Seperti perlombaan lari, pada saat start begitu banyak pesertanya, namun hanya sedikit yang sampai di garis finish.

Yang pasti hanya sedikit orang yang akan mendapat kemuliaan malam Lailatul Qadar yakni mereka yang istiqomah. Momentum Ramadan benar-benar dimanfaatkan untuk mendekat dan meraih rida Allah. Dan mereka yang dijanjikan akan kembali fitrah bersih dari dosa-dosanya yang lalu.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...