Kamis, 10 Maret 2022

INGIN MENULIS, TAPI…



Sebenarnya saya ingin menulis, tapi sampai sekarang belum ada kesempatan. Selalu saja waktu tersita dengan pekerjaan yang sepertinya tidak pernah habis. Begitu  pesan singkat teman saya melalui WhatsApp. Katanya, menunggu Ramadhan tiba baru merencanakan menulis.

Teman saya sebenarnya penulis yang baik. Dia sudah lama menekuni dunia literasi dan pastinya sangat senang dengan buku. Setiap ada buku baru yang menarik, sudah pasti dia akan berusaha membelinya.

Saya yakin banyak orang sebenarnya punya kemauan menulis tapi belum bisa melakukan niatnya tersebut. Tidak heran, saat ini kita selalu dituntut untuk bekerja cepat dan tepat. Tidak banyak orang yang memiliki waktun longgar, semua seperti pberpacu dengan kesibukan. Hal ini menjadikan waktu libur begitu berharga. Alih-alih untuk menulis biasanya liburan digunakan untuk jalan-jalan.

Tapi apa benar, kita tidak punya waktu sama sekali untuk menulis?. Para penulis produktif nyatanya adalah orang-orang yang super sibuk. Tapi mereka tetap saja bisa menulis. Kuncinya, menulis sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Di saat istirahat kerja misalnya, kita bisa menulis meski hanya dapat beberapa baris. Bila kita bisa “mencuri” waktu, sebenarnya me nulis tetap dapat dilakukan meski banyak kesibukan.

Menulis bukan menjadi beban. Menulis juga bisa sangat menyenangkan. Nothing, menulis akan ringan bila kita tidak membebani diri dengan harapan yang berlebihan. Santai dan  mengalir kata orang. Karena menulis memang tidak bisa dilakukan bila kita dalam kondisi yang tertekan. Selamat mencoba….

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...