Jumat, 28 Mei 2021

FILOSOFI MENULIS



Bagai lahan yang tandus tanpa pepohonan, kering-kerontang. Tiada mata air dan kehidupan. Kemudian Allah menurunkan hujan yang menyuburkan pori-pori tanah. Kini lahan kering mulai ditumbuhi beberapa tumbuhan. Kita tinggal menambah lagi dengan menanam bibit pepohonan yang batang dan akarnya kuat. Kelak ketika batangnya sudah berkembang dan kuat, daunnya lebat dan akarnya menghujam bumi maka pohon akan banyak memberi manfaat dalam kehidupan. Membuat udara jadi lebih segar karena pohon adalah penyaring udara di bumi, mencegah polusi air, menambah cadangan air tanah dan menjaga populasi makhluk hidup.

Dalam lahan yang gersang tidak akan banyak kehidupan yang kita jumpai. Namun dalam lahan yang hijau subur dengan bermacam tanaman, akan kita saksikan beribu detak kehidupan. Pohon dan tanah yang subur menjadi rumah segala macam hewan. Dari yang melata hingga yang terbang, dari serangga hingga kawanan binatang liar. Begitulah hukum kehidupan.

Menulis dalam pandangan saya adalah menyuburkan tanah kehidupan kita. Menulis bagian dari langkah menjadikan setiap detik hidup kita memiliki arti. Menulis bagai menanam sebatang pohon. Hari ini kita tanam, hari ini tidak akan bisa kita lihat apa guna atau manfaatnya. Tak akan pernah cukup hanya menanam sebatang dua batang pohon. Dalam kehidupan sekarang atau masa depan kita akan memerlukan lebih banyak dari itu.

Tentu kita harus memilih apa yang mesti kita tulis. Sebagaimana kita memilih apa yang harus kita tanam. Menulis yang memberi manfaat bagi orang, memotivasi, memberikan pencerahan dan semangat. Sama halnya kita memilih menanam pohon yang akan berbuah manis dan memberi keberkahan.

Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan ada manfaatnya. Sesedehana apapun tulisan yang kita hasilkan adalah bagian dari “menanam kebaikan”. Biarkan saja ia akan berkembang, dan kelak kita melihat sejauh mana ia bisa tumbuh. Tugas kita hanya menanam sebaik-baiknya, dan menanam sebanyak-banyaknya. Waktu yang akan menjawabnya nanti…

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...