Senin, 29 Agustus 2022

Kiamat Toko Buku

 



Apakah Anda masih rajin menulis?. Lalu, apa kira-kira obsesi Anda dalam menulis?. Mau menjadi penulis buku yang terkenal yang mampu menghasilkan pundi-pundi uang. Atau penulis yang bukunya best seller dan diangkat dalam film. Atau mungkin, mimpi-mimpi tinggi yang lain.

Tidak apa-apa, silakan dilanjut untuk menulis. Khabar baiknya, menulis adalah aktivitas yang bermanfaat hari ini maupun hari-hari yang akan datang. Khabar kurang baiknya, banyak toko buku yang sudah gulung tikar. Satu persatu toko-toko buku yang besar menutup gerainya karena penjualan yang terus menurun.

Kini semakin langka orang yang mau membaca buku. Digitalisasi dalam berbagai aspek telah menjadikan masyarakat mudah menemukan berita dan teks dengan cepat dan murah. Banyak yang menganggap tak perlu lagi orang membeli buku. Toh, semua yang ingin dibaca bisa diakses hanya dari ponsel pribadi.

Kira-kira bagaimana nasib penulis. Apakah yakin tetap ingin menulis sementara masa depan buku sudah di ambang kiamat. Apa yang diharap dari dunia penerbitan yang sedang bertahan untuk sekadar hidup.

Hanya mereka yang masih memiliki idealis yang akan bertahan untuk tetap menulis. Tidak peduli apakah bukunya akan laku di pasar, atau justru tidak diminati oleh orang. Mereka akan tetap menulis karena menulis adalah bagian dari denyut kehidupannya. Sementara mereka yang mengharap mendapat materi dari karya tulisnya, sudah pasti akan segera berhenti menulis.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...