Minggu, 10 Oktober 2021

MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA



Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Bila kita analisa dengan saksama, tujun pendidikan nasional mencakup sisi lahiriah dan batiniah. Aspek yang tampak dan yang tidak tampak dari seorang peserta didik. Namun sering tujuan mulia tersebut ruang lingkupnya dipersempit. Seperti banyak yang memiliki pandangan tujuan pendidikan itu sebatas mencapai kepandaian di bidang mata pelajaran. Atau lebih mengerucut lagi pandai sains dan matematika.

Jadi anak yang sukses pendidikannya itu bila nilai matematikanya tinggi. Nilai IPA (Biologi dan Fisika) juga tinggi. Sering juara olimpiade Matematika. Itu pendapat sebagian masyarakat kita. Dan mayoritas orang tua memang menginginkan anaknya jago di bidang pelajaran eksak.

Kecenderungan yang keliru tadi menjadikan pola pendidikan kita salah langkah. Misalnya, orang tua akan berusaha memberi pelajaran tambahan pada anaknya dengan mengikutkan les privat bila nilai matematikanya rendah. Dan justru mengabaikan nilai anaknya di bidang seni dan sastra yang tinggi. Bukankah ini kesalahan yang besar.

Langkah yang tepat seharusnya memberi tambahan jam belajar bagi anak yang memiliki potensi dan ketertarikan di bidang tertentu. Bila anak suka seni semestinya didukung dengan memfasilitasi anak. Biarkan setiap anak berkembang sesuai bakat yang dimilikinya. Ilustrasinya, memaksa anak pandai matematika padahal ia ahli di bidang seni atau satra sama halnya memaksa itik belajar meanjat pohon.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...