Jumat, 16 Oktober 2020

BADAI RESESI



Negara sedang resesi. Itu sudah diumumkan resmi oleh pemerintah melalui Menkeu beberapa minggu yang lalu. Bahkan, bukan saja Indonesia, beberapa negara lain juga mengalami keadaan yang serupa. Sebenarnya bagi rakyat jelata seperti kami, sulit memahami istilah-istilh ekonomi yang rumit. Ilmu ekonominya terlalu “cetek” sehingga tidak bisa membedakan antara resesi dengan krisis ekonomi.

Kalau menurut yang saya baca, resesi ekonomi, biasanya ditandai dengan sejumlah hal. Misalnya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akan berlanjut dan semakin merata di hampir semua sektor pekerjaan. Saat banyak PHK terjadi otomatis pengangguran di Indonesia akan semakin meningkat dan begitu juga dengan jumlah masyarakat miskin akan semakin bertambah. Tak hanya itu, daya beli masyarakat juga akan menurun karena kehilangan pendapatan.

Menurut para ekonom, banyak sektor yang mengambil langkah antisipasi dengan efisiensi. Sektor perdagangan, transportasi, properti, sampai ke industri akan melakukan efisiensi pekerja untuk tekan biaya operasional. Bila keadaan ini (resesi) berlanjut, akibatnya Indonesia akan mengalami satu fase yang disebut depresi ekonomi. Rupanya bukan cuma manusia yang bisa depresi, ekonomi pun mengalami depresi. Semakin tidak mengerti saya dengan istilah ini.

Sebenarnya yang diharapkan rakyat kecil pada umumnya sederhana. Misalnya saja petani, bagaimana kebutuhan pupuk tersedia. Hasil panen laku dijual untuk kebutuhan makan keluarganya. Peternak hampir sama. Harga pakan ternak terjangkau, dan hasil industri peternakan dapat dipasarkan dengan mudah. Ya, simpel seperti itulah keinginan rakyat kecil. Mereka (termasuk saya) tidak mengerti dengan baik apa itu teori inflasi, obligasi, resesi, dan…. yang serupa itulah.

Sebenarnya ada hikmah yang bisa kita ambil dari masa sulit ekonomi seperti saat ini. Yakni tumbuhnya kepedulian sosial. Saatnya mata kita terbuka dengan lebar. Lihat sekeliling kita. Alangkah mulianya hati orang yang bisa ikut merasakan kepedihan hidup saudaranya. Kiranya tidak perlu menunggu dia meminta bantuan kepada kita. Karena ada orang yang sebenarnya sangat membutuhkan bantuan, namun karena rasa malu dan rasa kehormatan dirinya, dia tidak pernah mengulurkan tangan meminta-minta.

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...