Sabtu, 24 Juli 2021

NASIHAT TERBESAR



"Ingatlah pada kematian. Demi yang jiwaku dalam genggamannya, seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis." (HR Ibn Abi al-Dunya). Kematian adalah nasihat yang terbesar. Nasihat bagi kita yang masih memiliki kehidupan. Kematian mengingatkan kita bahwa semua akan mengalaminya. Ada kehidupan pasti ada akhirnnya.

Akhir-akhir ini sering mendengar berita orang-orang yang kita kenal meninggal dunia. Grup WA setiap waktu menerima khabar duka. Kematian terasa begitu dekat, mengintai sewaktu-waktu dengan mendadak siap menjemput.

Tetangga kami yang jualan di pinggir jalan seminggu yang lalu meninggal. Belum sampai tujuh hari dari meninggalnya, istrinya menyusul. Berselang beberapa hari kemudian tetangga di belakang rumahnya ternyata juga meninggal. Padahal belum lama ini kami sempat bertemu. Berbincang-bincang lumayan lama, sepertinya semua baik-baik saja.

Kematian bisa menjadi teror mengerikan bagi mereka yang sangat takut dengan mati. Begitu mendengar khabar orang meninggal, semakin bertambah besar rasa takutnya. Meski sebenarnya ketakutannya itu sia-sia belaka. Ketakutan tidak menjadikan maut datang lebih lambat, justru ketakutan menjadikan ia tersiksa dan mengalami “kematian” sebelum mati yang sebenarnya.

Hanya sedikit saja orang yang “merindukan” kematian. Bagi mereka tidak ada bedanya antara kehidupan dengan kematian. Karena sebenarnya kematian adalah bagian dari fase panjang dari kehidupan yang abadi. Kematian tidak mengerikan karena mereka yakin akan mengalami perjalanan yang lebih indah dari kehidupan dunia yang fana. Sebaliknya, bagi yang benci kematian, mereka takut terputusnya nikmat dunia. Dan mereka tidak memiliki keyakinan dan harapan lagi mengecap kebahagiaan pasca mati.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...