Sabtu, 06 Februari 2021

SOLUSI MASALAH MENULIS

 



Tambah satu lagi koleksi bukuku hari ini, “MENULIS ITU MUDAH”, 40 Jurus Jitu Mewujudkan Karya. Buku karya mentor menulis kami Dr.Ngainun Naim. Buku yang mengulas seluk-beluk menulis dengan bahasa ringan, lugas, dan menarik. Meskipun baru beberapa lembar membaca, saya sudah dapat kesan menarik dari buku baru ini. Entah sudah berapa banyak buku tentang menulis karya Prof.Naim. Ini adalah bukti komitmen beliau menumbuhkembangkan tradisi menulis secara luas. Menulis bisa dilakukan siapa saja. Menulis bukan monopoli dosen, guru atau kaum terpelajar saja. Tapi semua orang bisa menulis apapun itu profesinya.

Apa benar menulis itu mudah?. Tentu ini relatif jawabannya. Tapi bila kita melihat 40 jurus yang ada dalam buku ini, menulis itu memang mudah. Menulis tidak mengganggu aktifitas pekerjaan, karena menulis bisa dilakukan di sela aktivitas sehari-hari. Menulis dapat dilakukan dengan bertahap sedikit demi sedikit. Tak perlu memaksakan merampungkan ide atau gagasan dalam sebuah karya tulis bila dalam kondisi sibuk, tulis dengan metode step by step (ngemil menulis). “Jurus menulis secara ngemil cukup efektif dalam menghasilkan karya sepanjang dilakukan secara konsisten”. (Halaman 6).

Lalu apa bahan (obyek) yang harus kita tulis?. Tak perlu risau dan bingung harus menulis apa, karena semua bisa ditulis. Bagi ibu rumah tangga yang punya hobi memasak, dia bisa menulis resep-resep makanan yang dia kuasai. Membagikan bagaimana tahapan-tahapan dalam mengolah resep tadi sampai menjadi menu istimewa yang siap saji. Bagi teman-teman yang memiliki kegemaran melakukan perjalanan (traveling), dia bisa mengabadikan pengalaman uniknya dalam perjalanan yang ditempuh. Sahabat kami para pendidik, tentu lebih kaya bahan yang bisa dijadikan karya tulis. “Tulislah apa yang kamu ketahui. Tidak perlu menulis sesuatu yang rumit, kompleks, dan sulit untuk ditulis. Tulisan yang baik adalah tulisan yang mudah dipahami”. (Halaman 10).

Selanjutnya yang terpenting adalah tetap menulis. Menulis menjadi aktivitas rutin harian. Menulis bukan kegiatan insidental, tapi memerlukan kesinambungan. Dalam proses inilah kita akan memulai belajar banyak hal tentang menulis. Semakin sering kita menulis semakin akan terasah pula kemampuan dalam menulis. “Semangat menulis tinggi harus diiringi dengan manajemen waktu yang baik. Setiap ada kesempatan bisa digunakan untuk membaca dan menulis”. (Halaman 12).

Bagi yang selama ini menganggap (mengatakan) menulis itu sulit, saya rekomendasikan segera membaca buku ini. Selanjutnya segera mulai untuk praktik menulis. Karena semua tahu menulis itu “ilmu terapan”, bukan sekadar teori. Meskipun sudah banyak teori yang dikuasai namun bila belum memulai menulis, akan sia-sia saja teori yang telah dikuasai tadi.


Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...