Minggu, 13 Februari 2022

WASPADA BUDAYA YANG MERUSAK GENERASI MUDA



Hari ini tanggal 13 Februari, sehari menjelang sebuah perayaan yang ditunggu anak-anak muda di berbagai negara. Ya, perayaan Valentin day. Perayaan yang sebenarnya sebuah tradisi yang rentan menimbulkan ancaman rusaknya generasi muda Islam.

Kiranya tidak berlebihan bila saya menganggap perayaan Valentin bisa merusak generasi muda. Di balik pesta Valentin sebenarnya adalah pergaulan bebas aanak muda. Valentin menjadi momen melakukan tindakan yang di luar batas.

Kenyataannya yang terjadi di dunia barat memang demikian itu. Muda mudi tidak lagi membatasi diri dalam pergaulan. Hidup serumah dengan tanpa ada ikatan perkawinan menjadi suatu hal yang wajar terjadi. Yang penting dilakukan tanpa adanya paksaan, suka sama suka.

Dan kini budaya permisif, serba boleh yang penting tidak merugikan orang lain. Mulai dikampanyekan ke seluruh dunia, termasuk negeri kita. Anak-anak muda seakan mulai terbiasa dengan adat yang sebenarnya jauh dari jati diri bangsa kita. Sudahlah, tidak perlu menimbang dengan hukum agama, dari sudut pandang buaya leluhur kita saja perayaan valentin itu sudah tidak sesuai.

Suarakan perlawanan terhadap segala budaya yang merusak generasi kita. Jika moral generasi muda kita telah rusak, apa yang dapat kita harapkan lagi ke depannya?.

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...