Minggu, 24 Januari 2021

MENULIS HARI INI



Hari ini cukup banyak teman-teman di grup “Ma’arif Menulis” yang menulis di blog. Tentu ini sangat menggembirakan. Sejak pagi hendak membuka laptop masih terasa berat, tapi begitu banyak teman yang sudah menulis semangat saya kembali tumbuh. Tentu saya tidak ingin ketinggalan menulis hari ini, karena membiasakan terus menulis itu penting menurut pandangan saya.

Lima paragraf atau sekitar 300 kata sebenarnya bukan suatu hal berat bila kita sudah punya komitmen terhadap diri sendiri. Walau tidak saya ingkari, ketika “mood” sedang tidak bagus, untuk menyelesaikan satu artikel kadang harus “memeras” isi otak terlebih dahulu. Di waktu yang lain, di saat perasaan sedang nyaman menulis terasa ringan saja. Tak perlu waktu yang lama, biasanya tulisan akan cepat selesai.

Bagaimana situasi yang dihadapi teman-teman menulis yang lain, mungkin tidak jauh berbeda dengan yang saya alami. Semua sedang berproses mencari model menulis yang diharapkan. Yang penting menulislah hari ini, inilah saatnya kita berkarya. Dalam rentang waktu di dunia yang tidak panjang ini, kita mendapatkan kesempatan untuk berkembang bersama-sama. Dengan menulis kita telah bertindak mulia dan nyata.

Hari-hari kemarin yang telah kita lewati sudah menjadi cerita. Hari esok yang akan menjelang masih bayang-bayang dalam angan. Tapi bila hari ini kita jalani dengan baik, setiap hari kemarin akan menjadi cerita indah, dan setiap hari esok menjadi bayang-bayang harapan. Jadi manfaatkan hari ini dengan tetap menulis setiap kisah kebaikan.

Tidak akan sia-sia setiap kata yang tersusun menjadi kalimat. Setiap kata dan kalimat akan memiliki arti pada waktunya nanti. Tugas kita hanya terus menghimpun dan menabung tulisan. Peran kita seperti petani yang terus menanam. Memang tidak selamanya apa yang ditanam akan bisa dipanen di kemudian hari. Tapi setidaknya sudah menanam, karena bagi yang menanam akan pantas bila dia memanen. Sementara bagi yang enggan menanam janganlah pernah berharap akan menikmati hasil panennya, karena itu sebuah kesia-siaan.

Selamat istirahat…..

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...