Selasa, 08 Maret 2022

MUSIM SAKIT



Dalam satu bulan terakhir ini, banyak kita jumpai orang sakit. Memang kebanyakan sakit ringan saja, seperti demam, flu maupun batuk dan pilek. Seperti juga yang kami alami, serumah juga terserang demam dan flu yang disusul dengan batuk. Begitu pula tetangga-tetangga kami, hampir semua “mengeluh” sakit yang serupa.

Rupanya tidak hanya orang-orang di lingkungan kami, di berbagai tempat (wilayah) kondisinya juga sama. Seperti sedang musim, tapi bukan musim durian yang ditunggu melainkan musim sakit.

Sebenarnya banyak yang berpikir apakah ini yang dinamakan Covid versi Omicron. Katanya varian omicron mudah menyebar meski sebenarnya tidak begitu berbahaya. Gejalanya dikatakan ringan dan mungkin hanya seperti flu biasa. Tentu dugaan ini belum tentu benar, karena tidak ada mau repot-repot tes PCR atau swab ketika sedang sakit.

Sakit dan sehat adalah dua hal yang berpasangan. Sejak dari peradaban kuno hingga kini memasuki dunia modern sakit akan tetap ada. Bahkan kini sakit lebih banyak jenisnya meski dunia kedokteran sudah dikatakan sangat canggih. Rumah sakit semakin besar dibangun, sementara pasien juga semakin bertambah banyak.

Aneh memang. Seharusnya semakin maju kemampuan orang mengobati, maka akan semakin sedikit orang yang sakit. Rumah sakit semakin sedikit karena tak banyak lagi orang pergi untuk berobat. Kenyataannya semakin banyak dokter dan obat, semakin banyak pula jenis penyakit. Wallahu a’lam…..

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...