Rabu, 24 Februari 2021

BUKU DAN SEBUAH HARAPAN



Rasa syukur yang sebesarnya, karena telah diberi kemudahan-kemudahan oleh Allah hingga buku kedua saya telah terbit dan hari ini sudah saya terima. Seperti buku saya yang pertama dulu, buku kedua juga memiliki kesamaan. Sama-sama dibantu proses penerbitannya oleh mentor menulis kita, Prof.Naim. Dari mulai lay out, cover sampai proses ke penerbit. Tanpa bantuan beliau, sudah pasti semua coretan saya belum bisa “lahir” menjadi karya yang selesai (utuh). Menjadi istimewa karena beliau juga sempat memberi pengantar, meskipun pada awalnya sempat lupa karena kesibukan padatnya.

Bagi saya pribadi, buku ini tentu memiliki arti tersendiri. Penting sebagai motivasi diri, bahwa bila kita berusaha bersungguh-sungguh akan ada hasil yang kita capai. Mungkin bagi yang pernah menerbitkan buku juga merasakan hal yang sama. Lega hati bila duduk kita puluhan jam di depan laptop kini telah menjelma menjadi buku.

Tentu saya menyadari banyak kekurangan dalam karya sederhana ini. Mulai dari kesalahan ketik, keteraturan bahasan maupun ide yang saya sampaikan. Untuk kesalahan teknis ketikan sebenarnya sudah saya usahakan seminimal mungkin. Tapi rupanya masih saja ada kesalahan-kesalahan ketik yang membuat tidak nyaman ketika membacanya kembali. Bahkan dalam proses penyuntingan, sebenarnya saya sudah print out dan teliti ulang, tapi tetap saja ada yang terlewat. Tapi sepertinya kesalahan ketik ini bisa “dimaafkan”, karena tidak mudah melototi huruf yang terselip di antara kata-kata yang jumlahnya hampir tiga puluh ribu kata dalam 172 halaman.

Buku ini masih bagian dari proses belajar panjang yang berkesinambungan. Saya tidak pernah punya harapan yang muluk-muluk dalam menerbitkan sebuah buku. Satu yang pasti saya senang menulis, dan akan tetap berusaha untuk terus menulis. Masalah apakah karya kecil saya nanti memiliki manfaat bagi pembaca, saya sendiri tidak pernah tahu. Meskipun dalam hati harapan seperti itu tetap ada.

Satu karya sejatinya semakin meyakinkan diri untuk membuat karya berikutnya dan berikutnya. Saya tentu boleh memiliki “mimpi” di grup Ma’arif Menulis ini akan terus ada karya tulis (buku) yang terbit. Dan semua itu sangat mungkin, tinggal waktu akan menjawabnya….

 

Selamat Istirahat.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...