Selasa, 15 Desember 2020

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA


Sudah berapa bulan pembelajaran jarak jauh berlangsung?. Ternyata sudah hampir satu tahun. Sebuah periode panjang yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Berbagai masalah pembelajaran jarak jauh yang timbul seakan menjadi batu ujian, sejauh mana ketangguhan sistem pendidikan kita.

Pada saat seperti inilah peran keluarga begitu penting dalam pendidikan. Dan pastinya peran seorang ibu sangat dominan dalam mendidik anak-anaknya. Ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya, tempat dimana anak mendapat asuhan dan diberi pendidikan pertama bahkan mungkin sejak dalam kandungan. Seorang ibu secara sadar atau tidak sadar telah memberi pendidikan kepada sang janin, sebagaimana menurut penelitian bahwa bayi dalam kandungan ibu bisa mendengar bahkan ikut merasakan suasana hati seorang ibu. Ada kontak batin yang sudah terjalin sejak jabang bayi belum terlahir ke dunia fana ini. Maka tidak heran jika ikatan emosional seorang ibu dan anak akan lebih tampak dibandingkan dengan seorang ayah.

Pendidikan dalam arti yang luas adalah proses interaksi antara manusia sebagai individu dan lingkungan alam semesta, lingkungan sosial, masyarakat, sosial-ekonomi, sosial-politik dan sosial-budaya. Bisa pula diartikan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala peristiwa dan situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan manusia, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir.

Apapun yang meningkatkan kemampuan berpikir adalah pendidikan. Membaca, menulis, diskusi dan aktivitas yang sejenis merupakan bagian dari pendidikan. Pendidikan bukan hanya terbatas urusan di bangku sekolah atau kuliah. Pendidikan berlangsung di mana saja dan kapan saja. Pengalaman hidup adalah pendidikan, bergaul dalam masyarakat adalah pendidikan dan semesta alam adalah inspirasi pendidikan yang tak terbatas.

Memang secara formal ada instutusi yang menata dan merancang pendidikan. Pendidikan direncanakan dan terprogram jelas dalam sistem yang baku. Namun pada hakikatnya tanggung jawab pendidikan anak terletak pada orang tuanya. Ibaratnya, orang tua bisa membuat hitam dan putih hati anaknya. Seandainya secara umum pendidikan kita dianggap masih belum berhasil. Yang pertama harus intropeksi adalah orang tua, bukan semata menyalahkan lembaga pendidikan formal. Meskipun pendidikan anak juga tanggung jawab bersama, porsi yang paling besar tetap terletak pada keluarga, pada kedua orang tua.

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...