Sabtu, 04 Desember 2021

TERLANJUR HANGUS



Saya baru menyadari sudah beberapa bulan tidak mengisi pulsa salah satu nomor di ponsel. Nomor Simpati (081335099627) yang sebenarnya sudah cukup lama saya pakai. Tepatnya sejak tahun 2005 ketika baru pertama memiliki HP. Rupanya saya sudah terlambat top up, apa hendak dikata nomor cantik saya kini sudah kedaluwarsa.

Dulu sebelum ada aplikasi jejaring sosial seperti WhatsApp, Telegram, LINE dan sejenisnya hampir setiap orang memiliki nomor telepon ganda. Alasannya sederhana, biar murah kalau digunakan untuk menelepon. Rumusnya sangat jelas, menghubungi nomor yang satu operator biayanya murah. Sebaliknya bila kita melakukan panggilan beda operator pasti sangat mahal. Apalagi untuk penggunaan jarak jauh luar daerah mahalnya keterlaluan.

Semenjak lahirnya WA dan aplikasi serupa nomor ganda tidak begitu penting lagi. Kita bisa menghubungi kolega di mana saja secara "gratis". Tentu yang dimaksud bukan tanpa biaya sama sekali. Karena syaratnya tetap memiliki kuota (data) internet.

Kini nomor penuh kenangan itu telah hangus. Sebenarnya saya sudah berusaha menyelamatkan “aset” kecil yang bersejarah itu. Petugas Grapari yang saya temui mengatakan bila nomor tadi sebenarnya bisa diaktifkan lagi dengan ketentuan dan syarat berlaku.

Nomor yang tadinya sistemnya prabayar harus berganti menjadi pasca bayar. Bila sebelumnya saya suka-suka mengisi pulsa, bila nanti berganti menjadi pasca bayar (kartu hallo) saya harus membayar rutin setiap bulannya dengan nominal yang tetap sesuai paket yang dipilih. Bahkan seandainya kartu tidak terpakai, pembayarannya tetap berjalan. Setelah saya pikir-pikir, sudahlah tak perlu saya aktifkan kembali karena perhitungannya cukup mahal.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...