Kamis, 10 Februari 2022

BAYAR HUTANG MENULIS



Dalam satu minggu lebih tubuh didera sakit. Keadaan yang memaksa harus meninggalkan aktivitas menulis yang biasanya saya kerjakan setiap hari. Kini di saat tubuh mulai kembali bugar ada hal yang harus segera ditunaikan, membayar hutang menulis.

Di blog saya melihat ada sekitar 10 hari absen menulis. Jumlah yang lumayan banyak. Karena biasanya kalaupun tidak menulis rentangnya cuma satu atau dua hari saja. Itupun segera ditambal dengan menulis artikel “hutangan”. Pada intinya saya tetap berusaha konsinten menulis sehari lima paragraf. Dan ini telah saya kerjakan lebih dari satu tahun.

Sejak awal Januari 2021 blog saya selalu terisi dengan artikel pendek lima paragraf. Hal sederhana yang senantiasa saya usahakan terus-menerus. Dan di saat saya harus melewatkan menulis karena alasan tertentu, maka akan saya ganti pada hari yang lain.

Sejauh yang saya rasakan menulis itu tetap menyenangkan. Dan buktinya sampai hari ini saya tetap menulis. Bila menulis itu membosankan sudah pasti saya akan berhenti sejak lama. Terlebih menulis yang dilakukan setiap hari, ada tantangan yang mesti dilalui. Ada pula semangat dan kepuasaan ketika mampu menyelesaikan target yang dibuat.

Saya sudah tidak banyak berpikir lagi ketika menulis. Apakah semua yang saya kerjakan mendapat apresiasi dari orang, tidak lagi menjadi tujuan saya menulis. Dan semua terasa ringan. Karena  bila menulis motivasinya mendapat “penghargaan” dari orang, ia akan kecewa bila karyanya sepi dari pembaca dan tidak mendapat apresiasi.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...