Kamis, 04 Maret 2021

MENEPATI JANJI



 

Jarum jam menunjukkan pukul 22.07 ketika sampai di rumah. Kegiatan hari ini lumayan melelahkan, dan begitu semua selesai maunya segera istirahat. Tapi, rupanya masih ada hutang yang harus segera dibayar. Hutang komitmen pada diri sendiri untuk berusaha menulis setiap hari. Sebenarnya bisa saja mengabaikan komitmen yang telah dibangun, tak akan ada yang protes dengan semua itu, tak akan ada yang akan peduli.

Promise is promise. Janji mestinnya harus ditepati, meski itu hanyalah janji terhadap diri sendiri. Menukil sebuah nasihat, hari esok ada karena apa yang kamu lakukan hari ini. Manfaatkanlah hari ini dengan sebaik mungkin. Jika kamu menunda apa yang bisa dilakukan hari ini, kamu juga menunda apapun yang sebenarnya bisa kamu raih di masa depan. Jangan tinggalkan tugasmu hari ini dengan berpikir bahwa kamu pasti akan menyelesaikannya besok.

Kesempatan dalam hidup sering tidak akan datang dua kali. Bila hari ini kita masih sempat melakukan banyak hal, rasanya tidak perlu menunggu untuk melakukannya besok. Seandainya besok kta masih diberi waktu, tentu kita akan mencoba melakukan kebaikan yang baru lagi.

Kemauan yang besar sering mengalahkan segala yang merintanginya. Dan, saat ini saya sedang menguji diri sendiri, seberapa besar kemauan itu. Apakah mampu mengalahkan rasa lelah dan bisa menumbuhkan semangat. Dan seterusnya saya akan tetap mengujinya.

Setidaknya hari ini saya masih bisa menunaikan janji. Janji yang sebenarnya tidak akan pernah dituntut bila saya langgar. Tak akan pernah ada yang saya rugikan bila saya ingkari. Tapi janji itu sudah terlanjur menjadi sebuah komitmen diri. Jadi, tak perlu lari....

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...