Minggu, 11 Februari 2024

Yordania, Juara Tanpa Mahkota

 


Final piala Asia antara tuan Qatar melawan Yordania yang berlangsung kemarin menyisakan kekecewaan yang mendalam. Bukan hanya pendukung tim Yordania, banyak pecinta sepak bola mengungkapkan rasa kesalnya di media sosial karena pertandingan dirasa tidak fair play.

Sepertinya saya juga sependapat dengan suara-suara yang menilai bila pertandingan final tersebut berat sebelah. Tuan rumah Qatar mendapat tiga “hadiah” pinalti dari wasit Ma Ning asal China. Sebenarnya pinalti dalam sebuah pertandingan sepak bola itu wajar terjadi. Namun bila sampai tiga kali, tentu keputusan wasit perlu dikritisi.

Ketiga pinalti yang diberikan wasit kepada tim Qatar masih bisa diperdebatkan kelayakannya. Dan saya sebagai penonton yang netral juga heran dengan keputusan wasit. Sebuah keputusan yang menurut saya merusak indahnya permainan sepak bola.

Pinalti pertama sebenarnya masih direspon positif oleh pemain-pemain Yordania. Mereka semakin gencar melakukan serangan sehingga pada menit ke-67 Yazan Al-Naimat membuat gol spektakuler. Begitu permainan kedua tim semakin menarik, keluar lagi keputusan wasit untuk pinalti kedua.

Protes dari pemain Yordania tidak ditanggapi sang pengadil lapangan hijau. Pertandingan dilanjutkan kembali meski tampak para pemain Yordania frustasi dan kurang tenang dalam bermain. Puncaknya, satu pinalti lagi diberikan wasit Ma Ning untuk tim Qatar. Dan saya langsung mematikan tv.

Sepak bola terkadang memang menampilkan sisi kejamnya. Sebuah tim yang bagus dan berpeluang meraih juara harus kandas karena faktor nonteknis. Tapi bagi saya Yordania adalah pemenang sebenarnya dalam partai final kemarin. Mereka juara, meski tanpa pengakuan dan tropi. Juara tanpa mahkota. Bravo Yordania…#



Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...