Rabu, 02 Juni 2021

BOSAN MENULIS? #2



Aktivitas menulis membutuhkan bahan bacaan yang cukup. Tidak akan mungkin kita mampu menghasilkan produk tulisan yang baik, sementara kita malas membaca. Yang berat itu membaca. Karena membaca membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Tanpa keduanya, membaca tidak akan mendapat apa-apa. Membaca hanya selayang pandang yang tidak akan pernah mendapat simpulan yang bermakna. Membaca buku akan terasa sangat membosankan jika kita tidak fokus pada buku itu. Pikiran akan menjelajah pergi ke mana-mana, meski buku masih tetap dipegang di tangan.

Ketika kita mencoba membaca, yang sering terjadi adalah rasa bosan yang terus menyerang. Waktu terasa melambat ketika kita sedang membaca buku. Namun pada saat yang lain, ketika sedang berselancar di dunia maya, menonton kanal  Youtube semua terasa cepat. Padahal semua berjalan dengan normal. Hanya perasaan kita yang menjadikan kesan lambat atau cepat tersebut. Rasa suka menjadikan perputaran jarum jam seakan tiada terasa. Dan, pasti begitu sebaliknya.

Membuka internet dan “bermediasosial” sering lebih menarik daripada membuka buku. Kita akui sebenarnya internet memiliki banyak manfaat. Kita dapat dengan mudah mencari apa pun di internet. Di sana juga kita selalu berusaha membuka media sosial, khawatir ada yang menghubungi atau ketinggalan sesuatu. Padahal kekhawatiran itu hampir tak pernah ada. Media sosial memang dirancang untuk membuat kita tetap lengket erat memainkannya. Inilah sisi negatifnya, internet seperti candu yang membelenggu penggunanya. Mulai saja mematikan HP sekarang juga. Atau menjauh sebentar dari gadget kita. Mustahil untuk membuat kegiatan membaca ‘khusyu’ dengan ponsel tetap ON, karena godaannya tentu amat besar.

Tak bisa diingkari lagi, smartphone menjadi salah satu faktor menurunnya tingkat baca kita. Kita lebih asyik berseliweran di dunia maya maupun bercanda-ria dengan di alam virtual yang begitu menggoda. Tapi saya yakin, membaca buku akan memiliki sisi manfaat yang lebih besar daripada akrab dengan “alam semu” (internet).

Mulai lagi membangun kebiasaan membaca. Bila kebiasaan membaca sudah bisa berjalan dengan baik, kemampuan menulis dengan sendirinya juga akan meningkat. Karena keduanya saling berkait dan berkorelasi.

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...