Sabtu, 26 Desember 2020

CATATAN AKHIR TAHUN



Beberapa hari lagi tahun 2020 akan tutup buku. Berbagai peristiwa kita alami meninggalkan banyak cerita bahagia, dan tentunya cerita duka. Karena hampir sepanjang tahun ini kita akrab dengan berita sedih. Pandemi yang begitu dahsat sehingga dunia memiliki tatanan kehidupan yang baru. Khabar terpuruknya ekonomi global, pemutusan hubungan kerja di mana-mana, Banyak usaha yang gulung tikar karena tidak mampu lagi bertahan menghadapi situasi yang sulit seperti ini, dan banyak berita lain yang menjadikan kita prihatin.

Mungkin secara umum banyak yang membuat analisa tahun 2020 adalah tahun yang suram. Tahun yang benar-benar meninggalkan banyak kisah pilu. Meskipun hakikatnya kita tidak pernah tahu hikmah besar apa di balik peristiwa menyebarnya pandemi Covid-19 ke seluruh penjuru dunia. Tidak ada yang suka dengan serangan pandemi. Namun tidak ada yang mampu mengerti rahasia yang ada di baliknya. “Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqoroh 216).

Tahun baru 2021 menjelang tanpa sambutan perayaan. Sebenarnya ini tidak lazim, karena umumnya banyak orang bergembira menyambut datangnya tahun baru. Pesta kembang api, bakar ikan atau ayam untuk makan bersama, atau acara musik malam pergantian tahun. Semua tiada. Bagi kita yang biasa tidak melakukan acara perayaan tahun baru tentu biasa saja. Namun bagi orang-orang yang memiliki tradisi pesta menyambut pergantian tahun tentu akan menjadi hal yang aneh. Pergantian tahun baru akan seperti pergantian hari-hari yang lain, sepi…

Biarlah tahun 2020 pergi membawa ceritanya. Kita tatap tahun baru dengan harapan yang baru pula. Tap perlu tiupan terompet menyambutnya, tak perlu pesta makan atau konser musik yang mewah. Karena saat ini kita kita sedang berduka. Banyak saudara kita menghadapi masa sulit dalam hidupnya. Banyak orang yang kehilangan harta benda, pekerjaan, bahkan orang-orang yang mereka cintai.

Mari kita tutup tahun ini dengan doa. Karena hanya itu yang pantas dan sangat bijaksana. Sepertinya tidak elok bergembira di saat banyak orang lain bersedih. Empati kita pada saudara-saudara yang dirundung duka akan menguatkan semangat mereka kembali. Mereka merasa tidak sendiri menghadapi masa-masa yang berat. Bersama melangkah memasuki asa baru yang menjelang, …2021.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...