Kamis, 20 Agustus 2020

MENABUNG TULISAN

 

Rajin menabung pangkal kaya. Begitu nasihat guru kami ketika masih di bangku Madrasah Ibtida’iyah. Biasanya diyakinkan dengan hitung-hitungan sederahana. Bila menabung dilakukan setiap hari biar cuma sedikit, nanti ketika dewasa akan terkumpul jumlah yang banyak. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebenarnya saya percaya dengan nasihat guru kami dulu. Namun saya tidak pernah bisa menabung. Bagaimana mau menabung, untuk iuran sekolah saja sering terlambat. Macam mana bisa menabung sementara untuk sekadar uang jajan pun tidak pernah ada.

 

Dalam urusan menulis ternyata hampir sama. Kita bisa menabung tu

Rajin menabung pangkal kaya. Begitu nasihat guru kami ketika masih di bangku Madrasah Ibtida’iyah. Biasanya diyakinkan dengan hitung-hitungan sederahana. Bila menabung dilakukan setiap hari biar cuma sedikit, nanti ketika dewasa akan terkumpul jumlah yang banyak. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebenarnya saya percaya dengan nasihat guru kami dulu. Namun saya tidak pernah bisa menabung. Bagaimana mau menabung, untuk iuran sekolah saja sering terlambat. Macam mana bisa menabung sementara untuk sekadar uang jajan pun tidak pernah ada.

 

Dalam urusan menulis ternyata hampir sama. Kita bisa menabung tulisan. Ya, dengan aktif menulis di blogger

Rajin menabung pangkal kaya. Begitu nasihat guru kami ketika masih di bangku Madrasah Ibtida’iyah. Biasanya diyakinkan dengan hitung-hitungan sederahana. Bila menabung dilakukan setiap hari biar cuma sedikit, nanti ketika dewasa akan terkumpul jumlah yang banyak. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebenarnya saya percaya dengan nasihat guru kami dulu. Namun saya tidak pernah bisa menabung. Bagaimana mau menabung, untuk iuran sekolah saja sering terlambat. Macam mana bisa menabung sementara untuk sekadar uang jajan pun tidak pernah ada.

 

Dalam urusan menulis ternyata hampir sama. Kita bisa menabung tulisan. Ya, dengan aktif menulis di blogger

MENABUNG TULISAN

Rajin menabung pangkal kaya. Begitu nasihat guru kami ketika masih di bangku Madrasah Ibtida’iyah. Biasanya diyakinkan dengan hitung-hitungan sederahana. Bila menabung dilakukan setiap hari biar cuma sedikit, nanti ketika dewasa akan terkumpul jumlah yang banyak. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebenarnya saya percaya dengan nasihat guru kami dulu. Namun saya tidak pernah bisa menabung. Bagaimana mau menabung, untuk iuran sekolah saja sering terlambat. Macam mana bisa menabung sementara untuk sekadar uang jajan pun tidak pernah ada.

 

Dalam urusan menulis ternyata hampir sama. Kita bisa menabung tulisan. Ya, dengan aktif menulis di blogger. Rajin menabung pangkal kaya. Begitu nasihat guru kami dulu ketika masih di bangku Madrasah Ibtidaiyah. Biasanya diyakinkan dengan hitungan-hitungan sederhana. Jika menabung dilakukan setiap hari meskipun sedikit, nanti ketika dewasa akan terkumpul dalam jumlah yang banyak. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Sebenarnya saya percaya dengan nasihat guru kami dulu. Namun saya tidak pernah bisa menabung. Bagaimana mau menabung, untuk iuran sekolah saja sering terlambat bayar. Macam mana bisa menabung sementara untuk sekadar uang jajan pun tidak pernah ada.

Dalam urusan menulis ternyata hampir sama. Kita juga bisa menabung tulisan. Ya, dengan aktif menulis di Blogger. Saran menulis di Blogger dari mentor menulis (Dr. Ngainun Naim) benar-benar memberi manfaat yang nyata. Blog yang baru dibuat beberapa bulan lalu hampir setiap hari bertambah dengan judul baru. Nge-Blog pelan dan pasti telah menjadi media bertambahnya jam terbang para penulis pemula. Menulis di Blogger terasa lebih praktis daripada hanya disimpan di PC (Personal Computer) atau laptop. Kita dapat mengakses tulisan kita di mana saja berada selama ada jaringan internet. Kumpulan judul dalam Blogger selanjutnya kita seleksi kesesuain temanya, melakukan editing menjadi sebuah naskah dan tinggal menunggu waktu untuk diterbitkan menjadi buku.

Dalam proses penulisan sebuah artikel sudah pasti akan terjadi kesalahan-kesalan ketikan. Baik kesalah ketik huruf, tanda baca, ejaan maupun pemilihan diksi yang dirasa kurang tepat. Ini masalah teknis yang sudah lazim sering terjadi. Sebenarnya kita bisa mengeliminasi kesalahan tadi bila menulis di Blogger. Artikel yang di-publish di Blogger relatif sudah minim kesalahan karena sudah kita baca berulang-ulang. Tentu beda bila artikel tadi hanya disave saja. Bisa dibayangkan kalau harus meneliti kesalahan tadi ketika sudah terkumpul puluhan halaman tentu akan sulit sekali.

Manfaat lain dari menabung tulisan di Blogger adalah masukan dari pembaca. Sangat mungkin konten tulisan kita di Blogger ada kesalahan karena keterbatasan pengetahuan atau kesalahan mengambil data. Masukan dari pembaca akan sangat berguna merevisi kesalahan tadi serta semakin menyempurnakan karya kita.

Tidak perlu menunggu lama untuk memetik hasil tabungan tulisan kita di blogger. Untuk menulis buku yang isinya antara seratus sampai dua ratus halaman tidak lebih dari empat bulan. Dengan catatan rutin setiap hari membuat tulisan. Bagaimana, masih ragu dengan teori Nge-Blog??.

 

 

          


MENCARI MOMEN “IN THE MOOD”

Karya yang baik diperoleh dari waktu menulis yang baik. Menulis memerlukan ketenangan, rasa nyaman dan suasana hati yang damai. Menulis sebenarnya bisa dilakukan di mana saja. Banyak orang sibuk menulis di sela kegiatannya yang padat. Dan menulis juga bisa dikerjakan di mana saja, tidak harus di ruang kerja yang khusus.

Mungkin intinya bukan kuantitas namun lebih pada kualitas waktu yang disiapkan untuk menulis. Meskipun cuma tiga puluh menit, namun bila dilakukan dalam suasana yang ideal akan menghasilkan gubahan yang maksimal. Sebaliknya, meskipun sudah menyiapkan waktu menulis yang khusus namun apabila suasana hati tidak mendukung boleh jadi belum mampu menghasilkan tulisan yang baik.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...