Sabtu, 13 Juni 2020

KAUM BERSARUNG

Sarung sudah identik dengan budaya pakaian Indonesia khusunya umat Islam. Menurut literatur sarung sudah ada di Nusantara sejak abad lima belas. Sarung tadinya merupakan pakaian khas suku Badui Yaman yang dikenal dengan futah. Selanjutnya dibawa oleh pedagang Arab dan Gujarat sebagai salah satu komoditas yang diperdagangkan.

Sarung sebagai pakaian simbol perlawanan ketika masa penjajahan Belanda. Para ulama, kiai pimpinan pesantren mengharamkan para santrinya memakai pakaian yang mirip penjajah. Dari sinilah mungkin benang merah kita dapatkan mengapa santri sampai saat ini masih setia dengan sarungnya. Sejarah panjang yang tidak pernah dilupakan. Dahulu sarung juga identik dengan pakaian masyarakat strata bawah. Meskipun sekarang pandangan tersebut tidak lagi relevan. Sarung sudah menjadi budaya nasional kita. Siapa pun pantas dan layak mengenakanya, dari rakyat jelata sampai pejabat tinggi negara.

Penggunaan sarung pun ternyata memiki variasi tersendiri. Di pesantren sarung dipakai sebagai pengganti celana panjang. Namun di daerah tertentu seperti Jakarta sarung menjadi asesoris baju adat yang hanya berfungsi sebagai ornamen. Walaupun cara penggunaan sarung berbeda-beda namun sarung telah menjadi bagian yang tak terpisah lagi dari masyarakat Indonesia.

Ketika dalam obrolan santai seorang kiai ditanya, mengapa banyak Kiai lebih suka menggunakan sarung. Bukankah secara fiqih tidak ada sunahnya memakai sarung, Pak Kiai menjawab santai, “sarung itu praktis dan yang pasti isis” …. Isis tentu maksudnya dingin sejuk, bukan nama sebuah organisasi. Tampaknya alasan yang mewakili banyak pihak, apa alasan memakai sarung.

Sarung sebagai atribut sudah naik pangkat dari kelasnya. Citra orang pinggiran bagi pemakainya tidak lagi sesuai. Kaum bersarung tidak lagi dianggap orang terbelakang secara ekonomi atau pendidikannya. Bahkan ada merk sarung yang justru menunjukkan kelas pemakainya menjadi tinggi,…

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...