Selasa, 26 April 2022

Sakit, Antara Musibah dan Rahmat



Kami tidak pernah menduga sama sekali. Sahabat kami yang dikenal ringan tangan itu sakit hingga dirawat di sebuah Rumah sakit. Bila dilihat dari fisik semua kesannya baik-baik saja. Tahu-tahu mendadak ada keluhan serius yang mengharuskan dia dirawat intensif di RS.

Memang semua bergantung dengan kehendak Allah. Tak ada yang mampu menghindar dari segala rencana dan ketentuan-Nya. Sering kita menyaksikan sakit datang dengan tiba-tiba. Pagi hari masih beraktivitas normal, siang hari sudah berbaring lemah di tempat tidur. Malam masih membuat rencana kegiatan, ternyata pagi harinya tubuh sudah tak punya daya untuk melakukan semua rencana yang dibuatnya,

Sakit memang musibah yang pasti dirasakan oleh semua orang. Hanya kadarnya saja yang berbeda-beda. Bisa saja sakit menjadikan seseorang harus menghabiskan umurnya di tempat tidur. Namun banyak pula yang sakitnya diangkat oleh Allah, dan diberi kesempatan lagi untuk mengecap nikmatnya badan yang sehat.

Di balik musibah sakit sebenarnya adalah rahmat Allah. Memang hal ini jarang dipahami oleh orang. Ini yang menyebabkan sakit sering menjadikan kita mengeluh dan menggerutu. Sakit menjadi jalan dimudahkannya orang mendapat ampunan. Dosa-dosa yang tidak bisa terhapus oleh amal kebaikan, akan diampuni karena kesabaran seseorang menerima musibah sakit.

Bila sehat harus bersyukur dengan menjalankan perintah-perintah Allah. Bila dalam keadaan sakit hendaknya bisa bersabar. Apalagi yang bisa dilakukan selain itu. Kedudukan kita hanyalah hamba, kita tidak memiliki daya dan upaya.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...