Selasa, 22 Desember 2020

DOA UNTUK IBU



Haruskan ada hari ibu setiap tahunnya?. Jika tujuannya hanya untuk mengenang jasa-jasa ibu. Perlukah semua itu, hari khusus yang ditetapkan untuk mengingat peran besar ibu dalam hidup kita?. Apakah  untuk berbuat baik kepada beliau harus menunggu momen hari ibu tiba?. Dan masih banyak lagi pertanyaan dalam benak saya ketika tidak sedikit yang memberi ucapan selamat hari ibu di berbagai media sosial. Semua ada harinya, hari bumi, hari keluarga, hari laut, hari jantung, hari malaria dan masih banyak hari-hari dunia lainnya. Setiap bulan ada saja peringatan hari-hari yang kita tidak tahu persis sejarah ditetapkannya.

Sebagai orang yang paling besar jasanya dalam hidup kita, ibu tidak akan pernah tergeser tempatnya dalam sanubari. Peringatan hari ibu sebenarnya bukan berarti mengingatkan kepada ibu. Karena bagaimana mungkin kita bisa lupa dengan orang yang begitu penting kehadirannya. Dan tanpa ada hari ibu pun kita tetap akan memuliakan ibu sepanjang hidupnya. Atau seandainya harus ada hari ibu, maka seluruh hari layak kita jadikan hari ibu.

Bingkisan apa yang layak untuk ibu kita tersayang?. Kado apa yang terindah yang pantas diberikan untuk ibu?. Melihat senyum anak-anaknya yang ceria adalah hadiah terindah yang ibu harapkan. Bukan segala pemberian yang kita anggap bagus untuk menyenangkan hatinya. Karena semua pemberian menjadi kurang sempurna dalam pandangannya dibandingkan dengan melihatmu hidup bahagia.

Ibu, nama yang selalu teringat dalam doa-doa kita. Karena kita tidak mungkin membalas segala pengorbanannya. Dan biarlah Allah yang Mahakaya yang akan memberi ganjaran dengan pahala yang lebih besar dari segala kebaikannya selama ini. Yang bisa kita persembahkan hanya bhakti yang tidak sempurna dan tiada sepadan. Pemberian kita dan sebanding dengan tetes air mata dukanya, kasih sayang dan perhatian kita tidak akan sebesar cinta murninya kepada kita, anak-anaknya.

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki
Penuh darah penuh nanah

Seperti udara
Kasih yang engkau berikan
Tak mampu 'ku membalas Ibu…

Ingin kudekap
Dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur
Bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa
Baluri sekujur tubuhku
Dengan apa membalas Ibu…

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...