Jumat, 06 Oktober 2023

Kehilangan Teladan

 



Sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya menjadi contoh negara yang Islami. Memang, Islam tidak menjadi dasar bernegara akan tetapi Pancasila memiliki nilai-nilai yang selaras dengan ajaran Islam.

Anehnya, negara-negara yang sekuler dan negara yang menjalankan urusan-urusan manusia berdasarkan pertimbangan humanisme bukan pada ajaran agama justru tampil lebih Islami. Kita ambil saja beberapa contoh kota-kota di eropa, tingkat kriminalitas di sana terbilang rendah.

Apa yang menyebabkan tingkat kejahatan relatif tinggi di negara kita?. Padahal mayoritas masyarakat memahami ajaran agama. Begitu pula tingkat kejujuran masyarakat kita dinilai rendah. Bahkan tingkat kejujuran yang rendah juga melanda para pemimpin yang kita pilih. Buktinya, sangat banyak eksekutif di negeri ini yang tersangkut kasus korupsi.

Rendahnya moral suatu bangsa menurut Prof.Mujamil Qomar dikarenakan tidak adanya teladan yang bisa diikuti. Faktanya, penjaga moral justru banyak yang tidak bermoral dan penegak keadilan banyak yang berbuat curang. Masyarakat sulit mencari figur teladan yang perkataan, perbuatan dan geraknya benar-benar lurus.

Umat Islam harus kembali pada teladan yang benar-benar sempurna. Teladan satu-satunya yang tidak memiliki cela adalah Nabi Agung Muhammad Saw. Sebagai pemimpin, suami, orang tua, tetangga dan apapun peran beliau semua layak diikuti. Rasulullah merupakan figur “uswatun hasanah” yang semua sisi kehidupan beliau harus diteladani umat Islam. Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad….

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...