Selasa, 24 Oktober 2023

Mengasuh Anak Singa

 



Dinamika dunia politik di negeri kita hari-hari ini menyuguhkan drama yang penuh dengan guncangan. Kasak-kusuk mencari figur cawapres begitu intens dilakukan oleh para pemimpin partai koalisi yang semakin mendekati masa akhir pendaftaran Capres dan Cawapres.

Kini lengkap sudah. Ketiga Capres telah mendapatkan “jodoh” masing-masing untuk mengarungi pilpres tahun 2024 mendatang. Ada kejutan dan banyak fakta yang membuat publik heran tidak habis pikir. Lawan yang dulu habis-habisan dijatuhkan tiba-tiba kini dipeluk dengan hangat. Dan kawan yang sudah banyak berkorban mendadak kini ditinggalkan.

Tidak ada balas budi dalam politik, dan memang benar jargon yang selama ini digaungkan. Dalam dunia politik tidak ada lawan abadi dan kawan sejati. Yang ada hanya kepentingan yang abadi.

Ada kader yang menelikung mentornya, ada anak didik yang menggulingkan seniornya, ada orang kepercayaan yang menjatuhkan penyokong utama di karir politiknya. Dan masih ada banyak cerita penghianatan kejam dalam dunia politik kita.

Perumpamaan politik di Indonesia seperti orang yang mengasuh anak singa. Ketika masih kecil dia disayang-sayang karena terlihat begitu menggemaskan. Namun di saat dia tumbuh besar, kuku dan taringnya yang kuat justru digunakan untuk menerkam pengasuhnya. Bukankah seperti itu wajah perpolitikan kita?. Wallahu a’lam

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...