Selasa, 08 Juni 2021

Era Digital, Antara Peluang dan Ancaman



Menakjubkan. Mungkin satu kata ini cukup untuk menggambarkan pesatnya perkembangan teknologi di era industri 4.0. Bill Gates pernah berkata bahwa Revolusi 4.0 merupakan “opportunity for everyone”, yang artinya peluang untuk semua orang. Dalam dasawarsa yang terakhir, kita mengalami perubahan yang begitu drastis. Tiba-tiba semua berubah, dan kita seperti belum siap dengan perubahan yang begitu cepat.

Teknologi informasi begitu melaju dengan fitur-fitur canggihnya. Ini menyebabkan banyak hal mulai tersisihkan. Orang semakin sedikit yang membaca koran dan majalah karena portal news di internet lebih update dan mudah diakses. Dunia televisi yang dulu menjadi primadona kini juga mulai kalah bersaing dengan Youtube. Cepat atau lambat pola hiburan masyarakat akan bergeser dari tv ke kanal Youtube dan yang sejenisnya.

Sejalan dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 tersebut, perusahaan membutuhkan pekerja dengan keterampilan baru, yang mungkin tidak ada sebelumnya. Beberapa bidang pekerjaan akan mengalami peluang untuk berkembang pesat, sementara bidang pekerjaan yang lain mungkin akan menurun. Dulu ketika kita bertanya pada anak-anak, apa cita-cita mereka?. Pasti jawabannya tidak jauh dari Dokter, Pilot, Pramugari atau profesi yang serupa. Tapi kini kita akan mendengar jawaban yang berbeda. Youtuber, Editor Video, Desainer Grafis dan lainnya.

Revolusi digital dari satu sisi memberikan peluang yang sangat besar bagi mereka yang menguasai teknologi informasi. Faktanya, sekarang banyak orang bekerja di rumah yang menghasilkan pundi-pundi uang berlimpah. Mereka bekerja tidak terbatas pada perusahaan-perusaan dalam negeri tetapi juga yang ada di mancanegara. Karena pekerjaannya tidak menuntut kehadiran fisiknya, tapi hasil kerjanya yang bisa dikirim secara online.

Selain sisi peluang, revolusi industri juga membawa “ancaman” yang serius. Sudah banyak perusahaan besar yang gulung tikar karena revolusi ini. Munculnya kamera digital meruntuhkan dominasi kamera film. Peralihan medium penangkap gambar kamera dari lembaran film menjadi sensor elektronik telah membawa peruntungan bagi Fujifilm yang berani berevolusi. Hal berbeda terjadi pada Kodak. Sektor pkerjaan lain juga terkena imbasnya. Sektor transportasi tergerus oleh sistem taksi dan ojek online dan usaha kuliner juga merambah dunia pemesanan online. Bagi mereka yang tidak bisa mengikuti arsu perkembangan teknologi, maka siap-siaplah terpinggirkan.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...