Jumat, 12 Mei 2023

Sillaturrahim Para Penulis

 



Kegiatan Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah yang diselenggarakan Bimas Islam Kemenag RI, seolah menjadi ajang sillaturrahim para penulis dari pelbagai penjuru nusantara. Berkumpul dan berinteraksi selama tiga hari bersama dengan para penulis dari berbagai provinsi, jelas semakin menambah wawasan menulis dan pastinya banyak pengalaman baru yang menarik.

Bila dilihat dari tajuk acara, memang mayoritas peserta Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah adalah para khatib yang sudah terbiasa menyampaikan khutbah di mimbar. Namun demikian, ada beberapa peserta yang belum memiliki pengalaman berkhutbah. Bahkan ada tiga peserta perempuan yang lolos seleksi dan ikut dalam kegiatan tersebut.

Ada berbagai macam latar belakang (profesi) peserta yang mengikuti Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah. Dosen, penyuluh agama, guru di lingkungan pesantren, bahkan ada peserta dari kalangan lawyer (pengacara). Tidak hanya profesi yang beragam, latar belakang ormas keagamaannya ternyata juga bermacam-macam.

Meski memiliki profesi yang berbeda-beda, tapi ada satu persamaan minat yang nampak dari semangat mengikuti kegiatan Coaching Clinic Penulisan Naskah Khutbah, yaitu mengembangkan kemampuan menulis. Semua peserta adalah penulis yang aktif. Baik itu di media sosial, jurnal ilmiah, penerbitan buku maupun content creator di media online.

Tugas penulis adalah menulis. Sudah, lupakan teori-teori yang membingungkan, melangkah saja. Hakikat umur beda dengan usia. Usia itu fisik sedangkan umur itu kemanfaatan hidup. Benefit menulis adalah pahala yang unlimited. Bukan sekadar materi yang tidak seberapa besar nilainya. Menjadi penulis sebenarnya sedang merancang manjangkan umur. Sepertri Imam Al-Gozali yang usianya hanya 45 tahun, tapi umurnya ribuan tahun. Salam literasi….

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...