Rabu, 28 Oktober 2020

OPTIMIS

 



Pemimpin yang optimis, mungkin itu kesan yang bisa kita dapatkan setelah membaca Buku Harus Bisa!, Seni Memimpin Ala SBY. Penulis (Dr.Dino Patti Jalal), dengan sangat teliti mendokumentasikan semua peristiwa yang dialami langsung ketika beliau menjadi Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebagai juru bicara presiden tentu beliau orang yang paling dekat dengan keseharian SBY, selalu mendampingi presiden dalam melaksanakan tugas-tugas kenegaraan. Baik tugas dalam negeri maupun ketika melakukan kunjungan ke mancanegara. Semua yang tertulis dalam buku ini, diabadikan melalui foto-foto, atau tulisan tangan langsung Presiden akan menjadi dokumen penting yang sangat berharga.

Setiap pemimpin tentu memiliki karakter yang berbeda-beda. Namun yang pasti semua pemimpin memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang banyak. Karakter SBY dalam buku ini digambarkan oleh penulis sebagai sosok yang optimis dan demokratis. Meskipun juga banyak karakter lain yang patut menjadi teladan bagi generasi muda masa kini. Sebagai mantan anggota TNI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono tentu juga sangat disiplin dan memiliki ketegasan. Meskipun secara gestur sangat terlihat beliau memiliki kepribadian yang lembut.

Tak ada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna. Sebagai manusia biasa sebenarnya beliau juga memiliki kekurangan. Namun kekurangan-kekurangan itu adalah alamiah yang pasti ada dalam setiap pribadi. Kelemahan itu tidak menjadikan kita melupakan segala hal baik yang telah didarmakan bagi bangsa Indonesia. Mungkin ini kritik bagi orang yang selalu menyerang beliau sebagai ssosok yang peragu, penuh pencitraan, atau berbagai macam sifat negatif yang lainnya.

Ada filosofi orang Jawa yang begitu bijaksana. Mikul dhuwur mendem jero. Sikap anak (orang yang lebih muda) terhadap orang tua hendaknya menjunjung etika dan menjaga nama baik. Membicarakan apa-apa yang baik, dan melupakan atau memaafkan segala kekurangan atau kekeliruan yang pasti pernah dilakukan. Begitu pula sifat rakyat terhadap pemimpinnya. Tidak elok selalu membicarakan sisi buruknya, terlebih ketika beliau sudah tidak menjabat lagi. Menjadi pemimpin negeri sebesar Indonesia tentu tidak mudah. Seandainya para penghujat diberi kesempatan apakah dia mampu memimpin sebaik SBY? Tentu belum pasti bisa.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...