Jumat, 01 Januari 2021

MUHASABAH AWAL TAHUN



Tahun 2021 diawali dengan hujan. Hampir seharian hujan turun terus menerus. Suasana tahun baru yang memang sudah sepi terasa semakin sunyi. Hari ini sebenarnya banyak waktu luang, namun tidak banyak hal yang bisa dikerjakan. Kegiatan menulis pun hanya seperti biasa. Cuma mampu membuat satu artikel yang terlalu biasa.

Sebenarnya apa bedanya pergantian tahun dengan pergantian hari biasa. Bukankah pergantian tahun sebagaimana pergantian siang malam yang kita alami setiap hari. Sebagai muslim, tahun baru masehi bukan hal yang istimewa. Dan, semestinya memang tahun baru tidak perlu dirayakan secara berlebihan. Sama halnya dengan hari ulang tahun. Pada hakikatnya bertambahnya hari, bulan maupun tahun akan semakin mendekatkan kita pada titik pertemuan dengan Rabb kita.

Bertambahnya tahun semakin menjadikan kesempatan kita menjadi sedikit. Sesuatu yang kadang tidak kita sadari. Dan baru menyadarinya ketika waktu yang kita miliki benar-benar tinggal sedikit. Karena waktu berjalan terasa begitu cepatnya. Sesuatu yang sudah terjadi sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu masih terasa jelas dalam ingatan. Tahun kemarin sudah berlalu. Apa yang telah terjadi sudah menjadi hal yang mustahil untuk dirubah. Hari inilah saatnya untuk memulai memperbaiki diri. Karena kemarin sudah berlalu dan besok semua masih belum pasti.

“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.” (Hadits Nabi)

Kalau diibaratkan dengan murid, prestasi kita dalam hidup ini tidak boleh turun. Karena jangankan turun, sama dengan nilai sebelumnya saja kita sudah dianggap rugi. Sebenarnya yang menjadi ukuran bukan prestasi orang lain, namun nilai diri sendiri. Seperti sebuah quote, “Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Bandingkan diri Anda dengan pribadi yang kemarin”.

Selalu berusaha memperbaiki nilai diri penting bagi kita dengan muhasabah atau kesadaran diri sebagai bentuk melihat dengan jujur keadaan kita. Dengan penuh kesadaran seseorang mencoba memikirkan hal-hal yang terjadi dan dialami, kemudian melakukan refleksi untuk keadaan yang lebih baik. Inilah langkah mengenal dirinya dan menemukan kesadaran atas apa yang telah ia kerjakan, kemudian memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi di masa lalu untuk kebaikan di masa depan.

Kita jadikan saja awal tahun ini sebagai moment muhasabah yang tepat. Melihat kembali tahun kemarin, menjadikan pengalaman sebagai pelajaran untuk menata hari esok yang lebih cerah. Kesalahan tidak menjadikan kita berlarut-larut dalam penyesalan. Karena sejatinya tidak ada orang yang tidak pernah berbuat kesalahan. Dan, sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang menyadari kesalahannya. Kemudian dengan penuh keinsafan, intropeksi diri dan berusaha sepenuh tenaga memperbaiki dirinya.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...