Senin, 21 Juni 2021

Meraih Akhir yang Baik

 


Hidup itu kadang mirip seperti permainan sepak bola. Sebelum peluit panjang wasit berbunyi pertanda berakhirnya pertandingan, semua masih bisa terjadi. Kemenangan dan kekalahan hanya bisa dipastikan ketika pertandingan telah selesai. Ada tim yang sepanjang pertandingan diserang terus oleh lawan, eh ternyata menjelang akhir permainan justru membuat gol kemenangan. Ada pula tim yang superior. Pada pertandingan di babak pertama tim ini sudah unggul tiga gol dari lawannya. Namun karena pada babak kedua terlalu santai, akhirnya justru kalah. Kesebelasan lawan mampu menyamakan kedudukan dan bahkan menciptakan gol penentu kemenangan.

Begitu pula dalam kehidupan ini semua ditentukan pada saat akhir usia. Ada orang yang sejak kecil hidupnya penuh dengan keshalihan. Dan hingga di akhir hidupnya dia tak banyak melakukan kesalahan dan dosa. Bisa dikatakan hidupnya dari awal hingga akhir semua baik. Ada pula orang yang pada masa kecilnya baik, namun karena sebab tertentu ketika dewasa dia berubah menjadi orang yang perilakunya jelek. Banyak pula orang yang hidupnya bergelimang dosa. Namun di saat akhir hidupnya dia bertaubat dan menjadi hamba yang shalih.

Selama masih ada kehidupan, semua bisa saja terjadi. Yang baik berubah menjadi buruk atau sebaliknya, yang jelek berbalik menjadi baik. Potensi beramal baik atau berbuat dosa akan selalu ada sepanjang jantung masih berdetak dan nafas masih terus berhembus. Ukuran kebaikan hidup manusia adalah bagian akhirnya.

Inilah yang selalu menjadikan kita memohon kepada Allah untuk selalu ditunjukkan jalan kebenaran. Karena manusia memiliki sifat dinamis tidak statis. Tidak ada yang menjamin seseorang selalu berada jalan yang diridhai oleh Allah. Bahkan sudah banyak contoh nyata dalam kehidupan. Orang-orang yang tergelincir dari jalan yang lurus.

Hidayah Allah bisa datang kepada siapapun. Manusia tidak punya kewenangan memberi vonis kepada orang lain. Meski kepada mereka yang masih berada dalam gelapnya dunia maksiat. Bukankah selalu ada jalan menuju pintu taubat-Nya. Sekali lagi seperti sepak bola, kemenangan bisa saja ditentukan pada saat enjury time… []

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...