Minggu, 03 Januari 2021

ILMU KEHIDUPAN



Karena cintalah dunia dipelihara, karena cinta setiap makhluk terus mempertahankan diri sendiri-sendiri, dan karena cinta mata yang utuh menjadi bagian-bagiannya. Dia yang menyebut cinta demi masyarakat manusia tidak salah, karena efek aneh dan kesan ajaib yang ia hasilkan di kalangan manusia. Begitu kata Kahlil Gibran, seorang seniman Lebanon-Amerika, penyair dan penulis. Lahir di kota Bsharri, Lebanon, ia bermigrasi dengan keluarganya ke Amerika Serikat di mana ia belajar seni dan memulai karir sastra.

Cinta merubah wajah dunia. Karena cinta adalah rasa yang universal. Semua orang memiliki rasa cinta dalam dirinya. Sekeras apapun karakter seseorang, namun tetap masih ada sisi lembut dalam hatinya yaitu kasih sayang, cinta. Cinta terhadap sesama menjadikan kehidupan ini penuh kedamaian. Karena cinta manusia terhadap semesta alam, manusia akan menjaganya, merawat dan tidak akan merusak kelestariannya. Puncaknya, cinta kita kepada Dzat Yang Mahakuasa akan membimbing kita menjadi manusia yang selalu menebar kebaikan dan kasih sayang.

Allah subhanahu wa ta’ala telah mengajarkan kepada hamba-Nya tentang cinta. Setiap kita melakukan sesuatu selalu menyebut Asma-Nya yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan di antara asma-asma-Nya cinta dan kasih sayanglah yang selalu ditampilkan, dan bukan asma lain. Sesekali kita amati ayat-ayat-Nya di semesta alam ini. Dengan kasih sayang yang diturunkan untuk mahkluk-Nya, menjadikan hewan buas menyusui anak-anaknya atau binatang liar menjaga, melindungi kawanannya.

Rasa cinta adalah unsur dasar perdamaian dunia ini. Tidak perlu ada perang bila kasih sayang diutamakan. Dan ajaran agama kita adalah agama yang disampaikan dengan penuh cinta. Ajaran membawa rahmat untuk sekalian alam. Betapa luar bisanya, jangankan manusia, makhluk lain, hewan dan tumbuhan pun harus diperlakukan dengan baik.

Sejauh mana cinta dan kasih sayang kita mampu memberi kebahagiaan bagi orang lain. Itulah ukuran kesalihan seseorang. Orang baik bukan dinilai dari rajin shalatnya, pusanya atau ibadah khusus yang lain. Namun ukurannya adalah mampu memberi kemanfaatan bagi orang sekitarnya. Dan semua itu akan tercapai bila dalam hatinya telah dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang terhadap yang lain.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...