Minggu, 09 Mei 2021

Di Ujung Ramadhan 1442 Hjriyah

 



Hari ini kita sudah memasuki puasa yang ke-duapuluh delapan Ramadhan 1442 Hijriyah. Artinya kita sudah berada di ujung bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Bersyukur kita kepada Allah yang telah memberi kesempatan menjalani puasa dan ibadah-ibadah lainnya. Begitu banyak saudara kita kaum muslimin yang tidak berkesempatan menjalani nikmatnya ibadah seperti yang kita rasakan. Bisa jadi karena udzur yang dibenarkan, maupun karena tidak ada panggilan keimanan di dalam jiwanya.

Hari-hari yang penuh keberkahan akan segera berlalu. Malam-malam yang penuh rahmat dan ampunan akan meninggalkan kita. Suasana akhir Ramadhan seharusnya tampak dari masjid-masjid yang menjadi ramai orang i'tikaf. Bukan mall atau tempat belanja yang padat dengan pengunjungnya. Ketika Ramadhan memasuki fase akhirnya, banyak para ‘alim’ yang bersedih. Suasana hati mereka resah karena akan ditinggal bulan ramadhan. Sedih karena belum tentu akan berjumpa dengan Ramadhan tahun depan. Karena tidak pernah ada yang tahu garis hidupnya. Jangankan untuk tahun depan, esok pagi pun kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.

Bila para hamba shalih sedih karena akan berpisah dengan bulan Ramadhan, kita sebaliknya. Pada umumnya kita senang bila mampu menyelesaikan ibadah puasa secara penuh. Tentu hal ini tidak bisa dikatakan salah. Senang dalam arti bisa menunaikan ibadah puasa. Bukan senang karena sudah habis kewajiban puasa dan seakan lepas dari berbagai larangan.

Kewajiban puasa satu bulan penuh tidak bisa dikatakan ringan atau mudah. Iya, bagi orang yang pekerjaan tidak membutuhkan tenaga yang berat, pastinya ibadah puasa tidak memerlukan perjuangan. Namun bagi mereka yang pekerjaan sehari-harinya membutuhkan energi (tenaga) besar, tentu ibadah puasa akan dirasa menjadi hal yang amat berat. Dan ketika mampu menjalankan perintah Allah berupa ibadah puasa, padahal tantangannya amat berat tentu semua itu harus disyukuri.

Senang maupun sedih karena akan berpisah dengan bulan Ramadhan, semua karena Allah semata. Dan, kita cuma bisa berharap semoga ibadah kita yang jauh dari sempurna ini diterima oleh Allah. Dan selalu berharap, kiranya Ramadhan tahun depan kita masih diberi kesempatan menjumpainya dan mampu mengisinya (memenuhinya) dengan amalan ibadah yang lebih baik. Aminn…[]

 

 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...