Kamis, 07 Januari 2021

RESOLUSI HIDUP BAHAGIA



Kalau tahun lalu ada yang menyebut sebagai tahun musibah, tahun kesedihan atau tahun bencana, mungkin saja ada sisi benarnya. Faktanya pandemi telah menginfeksi jutaan manusia dan korban jiwa yang begitu banyak. Menurut sebuah perhitungan, jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 setara dengan korban perang dunia pertama dan kedua. Secara dampak sosial, pandemi juga menyebar ke seluruh pelosok dunia, lebih luas dari dampak perang dunia.

Kalau direnungkan, tidak pernah Allah menciptakan segala sesuatu sia-sia belaka. Selalu ada pelajaran dan hikmah dari suatu peristiwa. Pandemi telah mengajarkan kita tentang kesetaraan. Antara orang kaya dengan yang miskin tidak memiliki perbedaan, sama-sama memiliki risiko terinfeksi. Begitu pula antara yang memiliki jabatan tinggi dengan rakyat jelata, sama-sama tidak aman dari tertular virus.

Pandemi mengajarkan kita pula untuk selalu dekat dengan sang pencipta. Karena tidak ada tempat berlindung yang paling aman selain perlindungan-Nya. Semua tahu bila Corona mampu menembus gedung-gedung bertingkat yang kokoh. Mampu masuk dalam lingkungan mewah yang paling aman sekalipun. Bahkan dia bisa menyelinap masuk ke istana megah tanpa satupun penjaga yang bisa mencegahnya.

Percuma saja kita takut, meski kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Dia (Corona) adalah makhluk biasa ciptaan Allah juga. Contoh kecil yang menjadi bukti, bahwa kepandaian manusia tidak berdaya menghadapinya. Harusnya manusia segera sadar akan semua kesombongan dan keserakahan selama ini.

Tahun ini kita harus punya resolusi, “resolusi hidup bahagia”. Berusaha menjaga nikmat kesehatan dengan banyak bersyukur, olahraga, memilih makan yang halal dan baik, dan lebih peduli dengan penderitaan saudara kita. Bukankah salah satu hikmah dari musibah adalah mengingatkan kita untuk segera kembali ke jalan-Nya. Musibah menjadikan yang selama ini lupa ingat kembali. Membuat yang tinggi hati segera sujud kembali. Sujud yang dalam seraya berserah diri murni hanya kepada Dzat yang menguasai hidup kita.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...