Jumat, 24 Maret 2023

Fasting Therapy



Sesuai hadis Nabi, puasa itu menyehatkan. Dan apa yang disampaikan Rasulullah jauh sebelum dunia kedokteran maju seperti saat ini ternyata memang terbukti benar.

Dunia kesehatan telah banyak melakukan penelitian, yang kesimpulannya menyatakan bahwa menahan diri untuk tidak makan dalam periode tertentu (Intermittent fasting) memberi dampak yang bagus bagi kesehatan.

Intermittent fasting adalah metode diet yang dilakukan dengan cara berpuasa selama beberapa waktu tertentu. Diet puasa ini memiliki manfaat lebih dari sekadar menurunkan berat badan. Pembatasan waktu makan bisa membantu memperlambat tanda-tanda penuaan, menurunkan risiko penyakit jantung, serta meningkatkan kualitas tidur.

Karena begitu besar manfaat puasa bagi kesehatan, faktanya sekarang ini banyak kalangan di luar Islam ikut melakukan puasa. Tentu tujuan mereka berpuasa sekadar ingin memperoleh kesehatan bukan karena menjalankan kewajiban agama.

Di saat banyak kalangan yang menjadikan puasa hanya sebagai terapi kesehatan atau fasting therapy, semestinya semakin menggugah kesadaran dan menambah keimanan kita sebagai seorang muslim. Bahwa apa yang diperintahkan Allah kepada kita sudah pasti membawa hikmah dan kebaikan bagi kita yang taat melaksanakannya.

 

Jumat, 17 Maret 2023

Amal Ikhlas



Nilai emas selalu diukur dari kadar keasliannya. Emas yang bercampur dengan logam lain atau kerak akan dihargai rendah. Namun bila emas kandungannya benar-benar telah murni bersih, maka pasti akan dinilai tinggi.

Perumpamaan amal manusia yang ikhlas adalah seperti emas. Tidak ada unsur lain dalam amalnya, semua hanyalah karena Allah semata. Beramal bukan karena ingin dilihat orang. Bukan pula karena berharap mendapat status mulia di depan manusia.

Atau ikhlas itu seperti air bening. Ketika dia berada di wadahnya tak menampakkan warna apapun. Sama halnya seseorang, ketika dia melakukan sesuatu dilandasi keikhlasan dia tidak terpengaruh dengan apapun. Karena yang terpenting adalah keridaan Allah, perhatian manusia sudah tidak dianggap penting.

Pujian tidak akan menjadikan orang yang ikhlas besar kepala. Cacian atau bahkan umpatan orang tidak pula menjadikan orang ikhlas semangatnya menjadi lemah. Semua itu tidak akan merubah apapun. Hatinya sudah tegak lurus dan tidak mungkin lagi berpaling dari selain Allah. Hatinya telah mendapat ketenangan dan tidak akan ada keraguan lagi.

Memiliki hati yang ikhlas berarti dia telah merdeka. Akan sangat melelahkan bila hidup kita hanya menuruti kemauan dan kesenangan manusia. Ujung-ujungnya pasti akan membuat hati kecewa.

 

Senin, 13 Maret 2023

Biarkan Tumbuh dan Berkembang



Meskipun sejak kecil anak bebek dibesarkan oleh induk ayam, tetap saja dia akan tumbuh dan berkembang layaknya bebek pada umumnya. Dia akan tetap suka dengan air, padahal “orang tua” asuhnya sangat benci dengan air. Walaupun hidup di tengah lingkungan ayam, tapi nalurinya sebagai bebek tidak akan mungkin hilang.

Begitu saya menggambarkan keunikan sifat manusia, semua memiliki kecenderungan yang berbeda-beda dan pada waktunya akan nampak jelas dan membuat komunitas tersendiri meski kadang tidak disadari.

Sejak masa kanak-kanak sebenarnya kegemaran seseorang sudah mulai terlihat. Dan faktanya, sistem pendidikan kita menerapkan standar yang seragam pada anak-anak didik kita. Semua harus pandai Matematika, pintar Bahasa Inggris, dan tidak boleh ada pelajaran yang nilainya jelek.

Sebagai ilustrasi, ketika orang tua menjumpai anaknya memiliki nilai Matematika yang rendah, serta-merta ia akan memberi tambahan les pelajaran Matematika kepada anaknya. Dan, mereka akan mengabaikan bila ternyata anaknya memiliki nilai yang tinggi di pelajaran seni. Apa tidak terbalik, bukankah itu sama artinya dengan memaksa anak ayam pandai berenang.

Biarkan anak-anak tumbuh berkembang dan menjadi dirinya sendiri. Tugas orang tua dan pendidik adalah menemukan bakat yang masih terpendam dalam diri anak, kemudian membimbing dan memfasilitasi anak. Bakat yang dibina dan terus dikembangkan akan melahirkan generasi hebat yang berprestasi.

 

 

 

Kamis, 09 Maret 2023

Muhasabah Pasca Musibah

 



Sebulan telah berlalu, pasca bencana alam dahsyat menerjang negeri Turkiye (dulu disebut Turkey). Gempa bumi berkekuatan besar yang mengguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari lalu, menurut sebuah data telah menewaskan lebih dari 50.000 orang dengan lebih banyak lagi yang terluka.

Nestapa juga mendera jutaan warga Turkiye yang rumahnya rata dengan tanah dan harus tinggal di kamp pengungsian hingga batas waktu yang belum jelas akhirnya. Duka kita yang mendalam untuk saudara-saudara kita di sana. Karena dipastikan Ramadan tahun 1444 Hijriyah ini akan dilewati dengan rasa kepedihan sebagai dampak bencana besar yang mereka alami.

Bencana alam bisa bermakna teguran, ujian atau bahkan azab dari Allah. Kita berharap apa yang terjadi di Turkiye adalah ujian atau sekadar teguran yang menjadikan masyarakat mereka kembali pada tuntunan Allah. Dan yang paling penting, musibah besar yang telah terjadi juga menjadikan kita semua (bukan hanya orang Turkiye) muhasabah dan selalu mawas diri.

Walaupun Turkiye merupakan negara mayoritas Islam, namun Turkiye dikenal sebagai negara sekuler. Tidak heran bila di sana, meskipun warganya kebanyakan beragama Islam namun belum menjalankan kewajiban (syariat) layaknya seorang Muslim.

Sebuah tayangan video viral, warga Turkiye banyak yang tidak bisa menyebutkan nama-nama salat fardu yang harus dikerjakan setiap hari. Jika menonton tayangan tersebut pasti banyak yang akan berpikir dan mengambil kesimpulan, bagaimana mungkin menegakkan salat sementara nama salatnya saja belum mengetahui.

Hikmah dari bencana alam menurut agama kita adalah terciptanya kesadaran manusia untuk meyakini bahwa Allah maha berkuasa atas segala sesuatu. Ini akan menumbuhkan pemahaman diri bahwa kita sebenarnya makhluk yang lemah tiada daya, dan tidak pantas membanggakan diri.

 

Jumat, 03 Maret 2023

Sangu Urip

 



Sudah dua bulan lebih, saya tidak melihat tetangga kami yang biasanya rajin ke masjid. Biasanya sebelum waktu azan beliau sudah hadir dan iktikaf sendirian di dalam masjid, menunggu waktu salat tiba. Memang kami mengamati kesehatan beliau sudah jauh menurun. Untuk sampai ke masjid beliau harus berjalan pelan-pelan menggunakan tongkat.

Rabu sore kemarin, kami mendapat khabar bahwa kakek tetangga kami yang jarang bicara itu telah wafat. Rupanya beliau dalam dua hingga tiga bulan terakhir ini tidak tinggal sendirian di rumahnya, tapi dirawat dan tinggal bersama di rumah salah satu anaknya.

Baru setahun yang lalu beliau menjual sebagian tanahnya, kemudian uang hasil penjualan diserahkan ke masjid dan madrasah di dekat rumahnya. Seluruh uang yang nominalnya lebih dari empat ratus juta semua diinfakkan.

Sebuah persiapan menjemput ajal yang indah. Beliau sadar dengan sepenuhnya, bahwa kehidupan dunia ini tidak abadi. Kematian pasti akan datang kepada setiap orang tanpa menunggu persetujuan. Dan orang yang cerdas akan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Semoga semua amal kebaikan beliau diterima di sisi Allah. Yang saya tahu beliau orang yang baik, rajin berjamaah, dan ramah ketika bertemu orang. Semasa hidup, beliau sudah banyak menyiapkan "sangu urip" untuk kehidupan yang abadi. Ya, karena hidup yang sebenarnya adalah kehidupan setelah kematian.

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...