Sabtu, 20 Agustus 2022

Kuat Fisik, Kuat Mental

 



Men sana in corpore sano adalah ungkapan bahasa latin yang dahulu seringkali kita dengar. Maknanya adalah di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Hampir mutlak, kesehatan raga berpengaruh besar dalam jiwa seseorang. Individu yang sehat akan lebih bersemangat menghadapi aktivitas keseharian dibanding seseorang yang kurang sehat badannya.

Jiwa dan raga, fisik dan mental merupakan dua iringan yang harus dirawat dan mendapat perhatian serius. Bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Lemah salah satunya, akan mengakibatkan ketidakseimbangan. Pentingnya memiliki fisik dan mental yang kuat mesti diajarkan sejak usia dini.

Saat ini kita sedikit cemas dengan kebiasaan anak-anak yang menghabiskan banyak waktunya dengan gadget. Dunia bermain tidak seceria masa dulu. Anak-anak zaman dulu lebih aktif fisiknya karena banyak bergerak. Banyak permainan yang menuntut kecakapan fisik anak. Sebut saja permainan tradisional seperti; betengan, gedrik, kasti dan masih banyak lainnya.

Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh anak permainan-permainan tradisional juga mendidik anak untuk kerja sama, bersosialisasi dengan teman dan menumbuhkan jiwa sosial. Harus kita akui, ini yang tidak diperoleh ketika anak hanya berteman dengan gadget. Justru akan banyak permasalahan yang timbul bila anak sudah kecanduan dengan ponsel atau gadget.

Harus ada kesadaran kembali untuk meningkatkan aktivitas gerak fisik khususnya pada anak-anak usia sekolah. Zaman memang telah mengubah kebiasaan anak-anak sehingga fisiknya tidak aktif lagi. Lihat saja, apakah masih ada anak setingkat MTs yang berangkat ke sekolah menggunakan sepeda. Hampir semua sudah menggunakan motor. Padahal jelas itu tidak baik bagi pertumbuhan fisik mereka.

Kejadian beberapa hari yang lalu, saat kegiatan lomba gerak jalan untuk tingkat MTs/SMP wilayah Kecamatan Kalidawir layak menjadi perhatian. Banyak peserta yang tidak mampu menyelesaikan lomba sampai di garis finish. Bahkan beberapa anak sampai pingsan. Mungkin saja ini ada kaitan antara kebiasaan anak sekarang yang mayoritas malas gerak atau beraktivitas yang mengeluarkan tenaga. Jangan sampai kita meninggalkan generasi yang lemah fisik lemah mental, apalagi lemah iman.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...