Senin, 04 April 2022

HANYA SEBUAH JEJAK



Apa yang dikenang dari seorang manusia. Kata peribahasa yang ditinggalkan oleh orang ketika ia sudah meninggal hanyalah nama. “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama”.

Lalu apa yang dimaksudkan meninggalkan nama. Apa hanya nama yang disandangnya ketika dia hidup. Ketika hidup orang memanggilnya “Ahmad”, karena memang namanya seperti itu. Tapi tentunya bukan semata itu yang dimaksud. Meninggalkan nama maknanya bisa meninggalkan jejak hidup. Ketika hidupnya dipenuhi dengan sejarah kemuliaan, maka ketika meninggal dunia, dia kan disebut-sebut sebagai orang yang baik.

Apa yang kita katakan dan apa yang kita perbuat akan menjadi jejak yang tertinggal ketika kehidupan telah berakhir. Kelak orang-orang yang mengenal kita akan bercerita tentang kita. Bagaimana kita bertutur, bagaimana sikap kita dengan tetangga, seperti apa menjalin persahabatan, dan segala apa yang yang menjadi tindak tanduk kita.

Apa yang diceritakan orang tentunya terbatas dengan apa yang mereka lihat. Lalu bagaimana kita meninggalkan jejak yang ada dalam pikiran kita. Melalui cara apa orang tahu gagasan-gagasan yang bersemayam dalam sanubari kita?. Hanya satu jalan, dengan banyak menulis.

Tinggalkan jejakmu dengan terus menulis. Menulis menjadi jembatan mengungkapkan ide yang masih abstrak. Menulis adalah tindakan nyata menungkap beribu rasa dalam batinmu. Orang tidak akan pernah tahu apa yang kamu pikirkan dan apa yang kamu rasakan bila hanya kamu simpan dalam angan.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...