Kamis, 13 Januari 2022

KERJAKAN DAN LUPAKAN

 



Sebagaimana yang kita ketahui, amal yang diterima Allah hanya yang murni, bersih dari segala yang mengotori niat di hati. Penyakit amal baik kadang berupa riya, ujub, bahkan kesombongan. Amal yang tidak didasari dengan keikhlasan tentu menjadi tidak bernilai. Semua menjadi sia-sia. Mungkin yang didapat sekadar pujian dari orang.

Sudah seharusnya kita menata hati agar mampu beramal dengan ikhlas. Bila niat selalu ditata ketika beramal, sedikit demi sedikit kita akan menjadi pribadi yang lebih ikhlas. Memang tidak mudah, tapi hal yang sulit bila dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menjadi lebih mudah (ringan).

Kerjakan dan lupakan. Ketika kita selesai dari suatu pekerjaan yang bernilai ibadah, jangan diingat-ingat lagi. Karena dengan selalu mengingat menjadikan kita memiliki harapan tertentu. Membantu orang adalah bagian dari amal yang baik. Tapi jangan pernah berpikir dengan membantu, suatu saat kita juga akan dibantu oleh orang. Membantu ya membantu saja, tidak perlu berpikir panjang kelak kita akan memerlukan bantuan orang juga.

Semua tahu sedekah memiliki banyak keutamaan. Tapi tidak tepat bila sedekah karena kita telah menghitung keuntungannya dengan rumus matematika. Bersedekah bisa mendapat kelipatan sampai 700 kali dan masih akan dilipatkan lagi sesuai kehendak Allah. Tapi alangkah ruginya bila sedekah sekadar mengaharap balasan di dunia ini. Karena apa yang didapat di akhirat jauh lebih baik.

Sama halnya dengan ibadah-ibadah khusus yang kita kerjakan setiap hari. Shalat misalnya. Kita shalat karena memang diperintah Allah, bukan karena ada harapan mendapat imbalan dari Allah. Mengerjakan shalat bukan karena mengejar janji Allah yang akan melimpahkan pahala besar. Bukan pula karena di balik ibadah shalat terkandung banyak hikmah bagi kita, di anataranya kesehatan tubuh.

Pahala itu urusan Allah. Tak perlu kita ikut menghitung dan repot memikirkannya. Tugas kita hanya beramal, setelahnya lupakan dan rencanakan amal berikutnya. Apa yang dijanjikan Allah pasti akan diberikan. Tak ada alasan kita ragu dengan semua yang telah Allah janjikan.

 

 

  

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...