Rabu, 16 Maret 2022

Sindrom “Takut Miskin”



Siapa yang suka hidup miskin. Semua orang tentu berharap hidupnya jauh dari kemiskinan. Atau bahkan banyak yang mempunyai mimpi hidup di dunia kaya raya. Banyak orang yang dari kecil hingga dewasa yang terbangun dalam pikirannya hanyalah bagaimana bisa hidup kaya.

Tidak heran, masyarakat kita akan memiliki penghormatan terhadap mereka yang statusnya kaya. Orang kaya dianggap sukses, meski bagaimana cara ia mendapatkan kekayaan jarang yang mempedulikannya. Asal kaya saja, “derajatnya” seakan sudah naik melebihi yang lainnya.

Pejabat berpikir bagaimana ia bisa cepat kaya. Pengusaha juga memutar otak bagaimana usahanya bisa cepat profit dan merubah statusnya menjadi orang kaya. Singkat kata apapun profesinya tujuan hidupnya seolah-olah hanya seputar cara meraih harta sebanyak-banyaknya.

Karena ingin kaya dan takut miskin akhirnya banyak yang menggunakan jalan pintas. Dibuatlah rumus menjadi kaya tidak harus menunggu lama, bahkan kalau perlu menjadi kaya tanpa harus repot-repot bekerja. Pekerjaan ringan tapi hasil besar.

Apakah memang benar ada cara untuk menjadi kaya tanpa harus bekerja keras. Bagi orang yang nalarnya masih waras tentu akan menjawab tidak ada. Tapi bagi mereka yang sudah terobsesi dengan keinginannya menjadi kaya, percaya bahwa ada cara mudah menjadi kaya tanpa bekerja. Ujung-ujungnya, mereka terjebak dalam penipuan investasi bodong, penggandaan uang, perjudian online dan berbagai bentuk penipuan. Jadi jangan bermimpi menjadi kaya tanpa bekerja….

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...