Sabtu, 01 Mei 2021

ZAKAT FITRAH PEMBERSIH JIWA



Bulan Ramadhan telah memasuki malam yang ke-duapuluh. Kita sudah memasuki dua pertiga Ramadhan Tahun 1442 Hijriyah. Sisa sepertiga bagian akhir yang belum kita jalani. Namun perlu diingat bagian akhir dari Ramadhan adalah puncak dari keseluruhan harinya. Karena sebagian ulama berpendapat, malam lailatul qodar turun di sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan.

Hal yang harus diperhatikan menjelang akhir Ramadhan adalah kewajiban kita membayar zakat fitrah. Jangan sampai terlupa tidak mengeluarkan zakat fitrah. Ibnu Abbas berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, telah mewajibkan zakat fitrah sebagai pembersih bagi orang-orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia, keji dan sebagai pemberian makan bagi orang miskin. Barangsiapa yang mengerjakannya sebelum shalat (Idul Fitri), maka ia termasuk zakat yang diterima. Dan barangsiapa mengerjakannya setelah shalat (Idul Fitri), maka termasuk shadaqah biasa.” (HR. Ibnu Majah).

Zakat fitrah merupakan zakat yang diwajibkan kepada setiap Muslim sebagai santunan kepada orang-orang miskin dan kelompok lainnya yang berhak sebagai tanda berakhirnya bulan Ramadan sebagai pembersih dari hal-hal yang mengotori puasa. Kewajiban membayar zakat fitrah bersamaan dengan disyariatkan puasa Ramadan, yaitu pada tahun kedua Hijriah. Kewajiban membayar zakat fitrah dibebankan kepada setiap muslim dan muslimah, baligh atau belum, kaya atau tidak, dengan ketentuan bahwa dirinya masih hidup pada malam hari raya dan memiliki kelebihan dari kebutuhan pokoknya untuk sehari.

Zakat fitrah merupakan ibadah yang mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai bentuk upaya umat muslim saling membantu untuk menyambungkan kehidupan umat muslim selainnya. Zakat fitrah juga memberikan sarana untuk mempererat tali silaturahim antar umat muslim. Menguatkan ikatan persaudaran antara mustahik dan muzakki. Terlebih dalam kondisi yang sulit seperti di masa pandemi sekarang ini, nilai dan hikmah zakat fitrah yang diberikan kepada mustahik akan sangat berharga. Kondisi masyarakat yang berada di ekonomi lemah sangat memerlukan bantuan dari sesama saudara Muslim.

 

 

 




 

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...