Kamis, 29 Juli 2021

TATANAN KEHIDUPAN BARU

 



Sudah satu setengah tahun lebih kita hidup di masa pandemi. Rasanya sudah sangat lelah dan merindukan kehidupan normal seperti dahulu sebelum ada pandemi. Hidup di era pandemi kita jalani dengan tatanan hidup yang baru. Shalat di masjid menjaga jarak, tidak pernah lagi berjabat tangan bila bertemu dengan teman, sillaturrahim dan saling mengunjungi tidak lagi menjadi kebiasaan dan diganti dengan hubungan dunia virtual. Dan yang paling memprihatinkan, sekolah tatap muka menjadi sekolah dengan pembelajaran jarak jauh.

Kita memiliki keyakinan bersama bahwa pandemi akan berakhir, meski kita tidak pernah tahu dengan pasti kapan masanya itu. Apakah nanti kehidupan pasca pandemi akan kembali normal seperti sebelum pandemi, itu juga belum bisa dipastikan.

Sejarah mencatat, perang dunia kedua (PD-II) telah menimbulkan perubahan tatanan kehidupan yang baru. Perekonomian dunia pasca PD-II mengalami kekacauan. Banyak negara yang kehidupan sosialnya hancur. Meski demikian terdapat dampak positifnya juga. Dalam bidang budaya, PD-II memberikan dampak bagi berkembang pesatnya Ilmu pengetahuan dan menghasilkan teknologi yang lebih maju jauh mengungguli periode sebelumnya.

Pandemi memang beda dengan PD-II. Tapi dampak yang dirasa tidak akan jauh dari situasi perang. Bukankah saat ini negara-negara di dunia juga mengalami kekacauan dalam berbagai bidang, baik itu ekonimi, sosial budaya dan bahkan merembet pada aspek politik. Kekacauan global ini mustahil akan cepat pulih dalam waktu yang singkat.

Kehidupan seperti “direset” kembali. Tatanan kehidupan baru menjadi konsensus antar bangsa di dunia. Seluruh masyarakat dunia selalu diingatkan dalam kesadaran bersama untuk mentaati protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Lalu apakah kebiasaan baru dalam masa pandemi ini akan tetap dipertahankan meski pandemi telah usai?. Jawabannya tidak akan bisa pastikan saat ini, karena semua serba tidak pasti.

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...