Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah Angkatan I yang
dilaksanakan sejak tanggal 3 hingga 9 Oktober di Kantor Kemenag Tulungagung, benar-benar saya gunakan untuk “ngangsu
kawruh”. Beruntung sekali dalam sepekan ini saya disatukan dalam ruang dan
waktu yang sama dengan orang-orang yang luar biasa.
Para instruktur dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya sudah
barang tentu tidak perlu dibahas, mereka pasti orang-orang yang “expert” di
bidangnya. Namun kolega kami, para Kepala Madrasah yang menjadi peserta pelatihan juga
punya pengalaman banyak yang perlu diserap sebagai wawasan penting untuk
mengembangkan madrasah.
Di sela waktu istirahat atau menunggu materi disampaikan,
sering saya gunakan untuk “wawancara” dengan teman-teman Kepala Madrasah. Tentu
hanya ngobrol santai tapi berisi. Umumnya mereka memiliki cerita yang menarik
bagaimana berjuang membangun madrasah dari bawah. Kiat-kiat bagaimana mengelola
madrasah dengan sumber daya terbatas tapi mampu bersaing dan mendapat
kepercayaan masyarakat.
Dari segi pengalaman bisa dikatakan saya tergolong masih
minim. Dan, bila dilihat dari jumlah siswa, banyak Kepala Madrasah di kelas
pelatihan kami yang kuantitas siswanya dua sampai tiga kali lipat dari jumlah
siswa kami. Kalau bisa diibaratkan, umpama kambing yang sedang berada di antara kumpulan
gajah.
Ada semangat baru yang terasa menggebu. Saya yakin ini
adalah efek beberapa hari menjalani pelatihan dan “bergesekan” dengan
teman-teman kami yang hebat. Mereka "Makelar" madrasah yang mampu “menjual” madrasah
di tengah masyarakat yang semakin terbuka pikirannya. Mereka adalah para pejuang
madrasah yang sudah teruji dan terbukti komitmennya. Terima kasih teman-teman……