Jumat, 07 Oktober 2022

"Makelar" Madrasah

 



Pelatihan Penguatan Kompetensi Kepala Madrasah Angkatan I yang dilaksanakan sejak tanggal 3 hingga 9 Oktober di Kantor Kemenag Tulungagung, benar-benar saya gunakan untuk “ngangsu kawruh”. Beruntung sekali dalam sepekan ini saya disatukan dalam ruang dan waktu yang sama dengan orang-orang yang luar biasa.

Para instruktur dari Balai Diklat Keagamaan Surabaya sudah barang tentu tidak perlu dibahas, mereka pasti orang-orang yang “expert” di bidangnya. Namun kolega kami, para Kepala Madrasah yang menjadi peserta pelatihan juga punya pengalaman banyak yang perlu diserap sebagai wawasan penting untuk mengembangkan madrasah.

Di sela waktu istirahat atau menunggu materi disampaikan, sering saya gunakan untuk “wawancara” dengan teman-teman Kepala Madrasah. Tentu hanya ngobrol santai tapi berisi. Umumnya mereka memiliki cerita yang menarik bagaimana berjuang membangun madrasah dari bawah. Kiat-kiat bagaimana mengelola madrasah dengan sumber daya terbatas tapi mampu bersaing dan mendapat kepercayaan masyarakat.

Dari segi pengalaman bisa dikatakan saya tergolong masih minim. Dan, bila dilihat dari jumlah siswa, banyak Kepala Madrasah di kelas pelatihan kami yang kuantitas siswanya dua sampai tiga kali lipat dari jumlah siswa kami. Kalau bisa diibaratkan, umpama kambing yang sedang berada di antara kumpulan gajah.

Ada semangat baru yang terasa menggebu. Saya yakin ini adalah efek beberapa hari menjalani pelatihan dan “bergesekan” dengan teman-teman kami yang hebat. Mereka "Makelar" madrasah yang mampu “menjual” madrasah di tengah masyarakat yang semakin terbuka pikirannya. Mereka adalah para pejuang madrasah yang sudah teruji dan terbukti komitmennya. Terima kasih teman-teman……



Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...