Sabtu, 02 April 2022

BERLOMBA “MENANAM’ KEBAIKAN



Ramadan menjadi bulan yang dinanti jutaan umat Islam di dunia. Kehadirannya pasti disambut dengan penuh suka-cita dan harapan mulia. Bagaimana tidak riang gembira menyambut bulan suci Ramadan, amal kebaikan dilipatgandakan, dosa-dosa diampunkan dan segala doa akan dikabulkan oleh Allah.

Ramadan diibaratkan masa panen. Semua serba berlimpah, pahala, rahmat dan karunia-Nya diberikan pada hamba yang sungguh-sungguh mencari ridha-Nya. Akan tergolong orang yang rugi besar bila kita menjumpai Ramadan tapi tidak mendapat keberkahannya.

Tidak salah bila kita memasuki bulan suci Ramadan memasang target apa yang harus dicapai. Khatam Al-qur’an berapa kali Ramadan tahun ini, berapa surat lagi yang harus dihafalkan, amalan apa yang nanti dipersiapkan untuk meraih kemuliaan malam lailatul qodar dan target ibadah lainnya yang mungkin ingin dicapai.

Mungkin saja target-target yang kita buat belum tercapai. Tapi setidaknya dengan memasang target kita memiliki usaha yang kuat untuk mewujudkannya. Pasti beda sikap orang yang antusias menyambut Ramadan dengan mereka yang biasa saja ketika Ramadan tiba. Orang-orang yang antusias dan merindukan bulan suci tak akan rela membiarkan banyak waktu berlalu tanpa diisi dengan ibadah.

Yang terpenting kita harus mengisi hari-hari di bulan Ramadan dengan terus menanam kebaikan. Ibadah yang kita kerjakan hari ini buahnya kelak akan dipetik di kehidupan yang abadi nanti. Tak akan cukup semesta ini menampung pahala hamba-hamba Allah yang ihklas dalam menjalankan ibadahnya.

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...