Merokok membunuhmu. Pada awalnya peringatan yang tertulis
dalam bungkus rokok tidak sependek itu. Merokok dapat menyebabkan kanker,
serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Menurut
informasi, peringatan yang panjang tersebut kurang memberi efek sehingga diubah
cukup dengan kata yang tegas dan menakutkan.
Dalam sebuah ceramah seorang ulama menyampaikan bila jabatan
dapat merusak seseorang. Maknanya yang rusak bukan badan tetapi agama orang
yang memegang jabatan. Karena kebanyakan orang sering tergelincir ketika
memiliki jabatan. Karena punya jabatan ada kesempatan korupsi dan karena punya wewenang menjadi sewenang-wenang.
Memang tidak semua orang yang memiliki jabatan akan
menjadi rusak agamanya. Masih saja ada orang yang mampu mengemban amanah
jabatan. Dia tidak tergoda untuk memanfaatkan jabatannya untuk berbuat yang
menyimpang. Tapi tentunya, tipe pejabat seperti ini sudah semakin langka.
Jabatan sebenarnya bukan sesuatu yang harus dihindari.
Bayangkan bila orang-orang baik semua menolak jabatan yang diserahkan
kepadanya, apa yang akan terjadi?. Yang menjadi pemimpin adalah orang-orang
yang tidak memiliki kapasitas. Mereka mampu mendapat jabatan karena memiliki
modal besar sehingga mampu “membeli” berapapun harga mahal jabatan yang
diinginkannya.
Hidup itu memang pilihan. Ada yang mati-matian mengejar
jabatan, ada pula yang menolaknya. Sama halnya ada yang tetap merokok meski
sudah diberi peringatan oleh ahli kesehatan. Ada pula yang berusaha
menghindarinya karena telah memiliki pengetahuan dan kesadaran. Toh akhirnya,
masing-masing akan menerima konsekuensi dari pilihannya sendiri.