Rabu, 02 Agustus 2023

Kebebasan Berpikir

 



Karunia Allah kepada manusia berupa akal pikiran merupakan nikmat yang besar. Karena memiliki akal, manusia mendapat amanat mengelola alam semesta ini. Dengan akal pikirannya manusia menjadi makhluk yang dinamis dan mampu menundukkan bumi.

Ekspresi kebebasan berpikir seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk pendapat atau gagasan. Namun jangan sampai tergelincir dan lupa diri, merasa akal segala-galanya. Karena karunia akal mesti digunakan namun harus dalam ruang lingkup keimanan.

Dengan dalih kebebasan berpikir dan berpendapat, terkadang seseorang menggunakan akal jauh melampaui kapasitasnya sebagai seorang hamba. Faktanya, ada seseorang yang menyatakan beriman kepada Allah kemudian mengkritisi al-quran karena dianggap tidak sesuai dengan akalnya.

Ketika suatu saat akalnya tidak mampu mencerna teks dalam kitab suci seharusnya keimanannya yang menerima. Karena kemampuan akal kita bukan tanpa batas. Banyak hal yang tidak mungkin dipecahkan oleh analisa akal.

Kebebasan berpikir harus diimbangi dengan banyaknya zikir. Bila keduanya berjalan seimbang, maka semakin dalam seseorang menggunakan akalnya, maka akan semakin kuat keimanannya.

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...