Senin, 11 September 2023

“Ojo Mati Tanpa Aran”

 



Penulis itu harus kreatif, inovatif, kolaboratif dan adaptif. Begitu nasihat Ning Khilma Anis bila ingin menjadi penulis yang sukses. Kesuksesan sebagai penulis tentu tidak harus diukur dengan benefit yang bersifat materi, namun ada yang lebih tinggi dari itu yakni keberkahan.

Sebagai penulis Novel Hati Suhita yang begitu populer, Khilma Anis mengaku proses kreatif yang ia lakukan tidak sekadar menulis dan asal jadi namun dengan kesungguhan dan tirakat. Proses menulis yang dikerjakan khilma selalu terilhami oleh falsafah Jawa, “teken, tekun, tekan”. Maknanya, untuk mencapai keberhasilan setiap pekerjaan harus selalu disandarkan pada pertolongan Allah, kemudian berusaha dengan sekuat tenaga.

Ning Khilma Anis mengaku selama menulis Novel Hati Suhita hanya bisa tidur dua jam sehari. Tidak cukup itu, dia selalu memulai menulis dengan berwudu dan berdoa. Menulis yang diawali menyebut asma Allah akan selalu dibeningkan hatinya, itu keyakinan Khilma Anis.

Perang penulis yang sesungguhnya adalah melawan kemalasannya. Makanya, menulis itu harus menyenangkan dan bisa mengalahkan rasa malas. Karena setiap melakukan pekerjaan yang dilandasi dengan kesenangan akan berakhir dengan kepuasan hati.

Untuk menjadi penulis, kita mesti menaklukkan rasa malu. Banyak orang yang sebenarnya mampu menulis tapi masih malu untuk menunjukkan karyanya. Kata Ning Khilma itu laksana cinta terpendam. “Kita tidak pernah salah mencintai seseorang, tapi kita selalu kalah karena tidak pernah berterusterang”.

Puncak kebahagian sebagai penulis bila ia meninggalkan karya-karya yang bermanfaat. Seperti nasihat “Semar”, Ojo mati tanpa aran (jangan meninggal tanpa meninggalkan nama). Kalau jejak karya seorang penulis yang ditinggalkannya itu memiliki manfaat yang lebih luas, maka itulah makna keabadian yang sesunggguhnya. Dan itu yang kita namakan dengan keberkahan.

Catatan nasihat Ning Khilma Anis, Penulis Novel Hati Suhita. Talk Show Literasi di UNESA

 

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...