Selasa, 09 November 2021

BERIMBANG ITU INDAH



Sebaik urusan itu adalah pertengahannya. Bersikap dalam bergaul juga yang normal saja, karena normal atau berimbang itu indah. Jangan terlalu keras karena orang akan menjauh. Tapi jangan pula terlalu lunak, karena orang akan menyepelekan harga dirimu. Tidak baik terlalu menutup diri, tapi terlalu banyak bergaul dengan bermacam golongan juga sering menjerumuskan seseorang dalam kefasikan.

Yang terbaik tetap yang bisa saja, jangan terlalu condong ke kiri dan tidak terlalu condong ke kanan. Jadilah orang baik tanpa menjelekkan orang lain, jadilah orang benar tanpa menyalahkan orang lain. Wangi bunga menyebar hanya mengikuti arah angin, tapi kebaikan seseorang menyebar ke semua arah.

Tak perlu memaksa orang harus sama dengan kita. Karena belum pasti kita lebih baik dari orang lain. Tugas kita hanya berusaha menjadi baik, bukan menilai apakah orang lain sudah mencapai derajat baik. Karena kebaikan hakiki bukan milik kita.

Dalam beragama kita juga harus berimbang. Dalam istilah aktualnya, moderasi beragama. Hendaknya kita tidak terlalu semangat atau berlebihan dalam mengamalkan agama. Menganggap apa yang diamalkannya adalah praktik (ibadah) terbaik, sementara golongan yang tidak sama dianggap tersesat.

Banyak fakta mengkhawatirkan. Agama yang sudah sempurna ini sering terdistorsi oleh pemahaman sempit oleh kelompok atau golongan tertentu. Tidak bisa dikatakan baik bila harus menjelekkan yang lain. Tidak dikatakan mulia bila harus merendahkan orang lain. Biasa-biasa saja dalam beragama dan berimbang. Karena berimbang itu indah.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...