Senin, 28 Februari 2022

KIPER LAWAN KIPER



Liverpool kembali meraih trofi Carabao Cup untuk yang kesembilan kalinya. Kali ini The Reds sukses mengalahkan Chelsea lewat drama adu penalti 11-10 usai dalam partai final Carabao Cup yang digelar di stadion Wembley tadi malam.

Pertandingan dua klub raksasa negeri Elizabeth itu berlangsung seru sejak menit awal. Kedua tim saling adu serangan dan menghasilkan sejumlah peluang berbahaya. Ada beberapa gol tercipta. Tapi semua dibatalkan (dianulir) oleh wasit. Ada juga sejumlah peluang emas, namun digagalkan oleh kesigapan kiper dari kedua kesebelasan. Pada akhirnya tak ada gol tercipta selama 90 menit. Begitu juga di babak tambahan waktu 30 selama menit. 

Pertandingan dilanjutkan ke adu penalti, yang ternyata juga berlangsung menegangkan. Semua penendang berhasil melakukan tugasnya. Sampai-sampai kiper pun dapat giliran menendang. Pada akhirnya Kepa Arrizabalaga tak bisa mengikuti jejak Caoimhin Kelleher mencetak gol. Chelsea pun tumbang 10-11 dari Liverpool. 

Liverpool keluar sebagai juara dalam sebuah pertandingan yang langka. Dikatakan langka karena dalam adu pinalti semua pemain dari kedua kesebelasan dapat jatah menendang pinalti. Di “drama” kiper harus melawan kiper. Setelah kiper Liverpool berhasil, rupanya kiper Chelsea (Kepa) gagal melakukan tugasnya. Tendangannya “terbang” jauh di atas gawang. 

Ibarat roda pedati yang berputar, kini Liverpool sedang berada di atas. Dalam beberapa tahun terakhir Liverpool panen gelar juara. Bukan hanya jago kandang, bahkan Liverpool mampu meraih gelar liga Champion Eropa. Dan saat ini posisinya di klasemen Liga Inggris, Liverpool berada di urutan kedua. Hanya selisih tiga poin saja dari Manchester City. Akankah gelar juara Liverpool bertambah lagi, kita tunggu kiprahnya…

 

 

 

Minggu, 27 Februari 2022

STANDARD GANDA NEGERI “PAMAN SAM”



Perang benar-benar telah pecah di Ukraina. Pasaukan Rusia telah melancarkan serangan ke kota-kota di Ukraina. Ribuan orang telah mengungsi menyeberangi perbatasan meninggalkan Ukraina demi mencari keselamatan. Sementara sebagian besar warganya bertahan dan siap perang melawan invasi tentara Rusia.

Rusia kini menunjukkan kekuatannya. Mereka tetap melancarkan operasi militer meski mendapat ancaman dari Amerika Serikat. Seperti pepatah yang mengatakan “Anjing menggonggong kafilah berlalu”. Meski Joe Biden telah mengeluarkan ancaman keras bila Rusia melanjutkan invasinya, nyatanya semua dianggap gertak sambal yang tidak menakutkan Putin (Presiden Rusia).

Mengapa Rusia begitu berani melawan dunia. Tentu karena Rusia memiliki kekuatan militer yang besar dan kuat. Didukung pula dengan persenjataan dan peralatan perang yang canggih. Ini yang membuat Amerika harus berhitung seribu kali untuk terlibat perang dengan Rusia. Seperti kata Biden kepada NBC awal bulan ini, “Ini tidak seperti kita berurusan dengan organisasi teroris". Artinya Amerika menyadari melawan kekuatan Rusia akan memiliki risiko yang sangat besar.

Amerika kembali memainkan politik satandar gandanya. Mengapa ketika konflik Irak dengan Kuwait mereka turut campur sedangkan konflik di Ukraina mereka diam saja. Status sebagai “Polisi Dunia” negeri Paman Sam (Amerika) kembali dipertanyakan. Nampak bahwa selama ini apa yang menjadi kebijakan Amerika semata untuk keuntungan mereka sendiri.

Dunia berharap cemas menunggu apa yang terjadi selanjutnya. Apakah benar Amerika hanya diam atau berani melawan Rusia. Bila mereka tidak ambil bagian, kemungkinan invasi Rusia akan segera berakhir. Tapi bila Amerika angkat senjata membantu Ukraina, ancaman yang lebih besar akan terjadi. Perang Dunia ketiga di depan mata.

 

Nasionalisme Lapangan Hijau

  Kalau bicara tentang sepak bola, masyarakat Indonesia jagonya. Meski cabang olah raga sepak bola belum menorehkan prestasi di level duni...